Selasa 03 Sep 2024 10:01 WIB

Peneliti BRIN Soal Megathrust, Ayat Alquran, dan Doa Nabi Musa Ketika Gempa

Gempa merupakan tanda kiamat.

Red: Erdy Nasrul
Infografis Serius Sikapi Potensi Tsunami Akibat Megathrust
Foto: Republika
Infografis Serius Sikapi Potensi Tsunami Akibat Megathrust

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penelitian BRIN mengungkapkan gempa megathrust membentang dari sepanjang pesisir barat Sumatera Selatan, Jawa, selatan Bali, NTT, NTB, utara Sulawesi, hingga utara Papua.

"Memang kalau secara potensinya itu bisa magnitudo-nya (gempa) sampai 9 ya," kata Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa dalam gelar wicara yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (2/9/2024).

Baca Juga

Ternyata gambaran gempa sudah digambarkan melalui kisah Nabi Musa dalam Alquran. Hal itu terdapat dalam Surah al-Araf ayat 155 berikut ini,

جْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُم مِّن قَبْلُ وَإِيَّٰىَ ۖ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلسُّفَهَآءُ مِنَّآ ۖ إِنْ هِىَ إِلَّا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَن تَشَآءُ وَتَهْدِى مَن تَشَآءُ ۖ أَنتَ وَلِيُّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا ۖ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْغَٰفِرِينَ

wakhtāra mụsā qaumahụ sab’īna rajulal limīqātinā, fa lammā akhażat-humur-rajfatu qāla rabbi lau syi`ta ahlaktahum ming qablu wa iyyāy, a tuhlikunā bimā fa’alas-sufahā`u minnā, in hiya illā fitnatuk, tuḍillu bihā man tasyā`u wa tahdī man tasyā`, anta waliyyunā fagfir lanā war-ḥamnā wa anta khairul-gāfirīn

Nabi Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: “Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya”.

Penjelasan

Ulama Penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan maksud ayat tersebut sebagai berikut,

Tatkala bani israil bertaubat serta kembali pada jalan mereka yang lurus ”Musa memilih” dari mereka “tujuh puluh orang” terbaik diantara mereka untuk memohon maaf kepada Allah bagi kaum mereka. Allah menjanjikan kepada mereka waktu dimana mereka bisa menghadirinya. Manakala mereka telah hadir, mereka berkata, ”wahai Musa tunjukanlah Allah kepada kami secara nyata” Mereka telah berkata sangat lancang kepada Allah, bersikap kurang ajar kepadaNYa, maka mereka pun digoncangkan gempa, sehingga mereka pingsan dan binasa, maka Musa tiada henti-hentinya bedo’a merendahkan diri kepada Allah dan berkata, ”ya Rabbku kalau Engkau kehendaki tentulah Engkau membinasakan mereka sebelum ini”.

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement