Selasa 03 Sep 2024 08:14 WIB

Sikap Rabithah Atas Tuduhan Pemalsuan Makam KRT Sumodiningrat dan Nasab Diponegoro

MTDH menganggap KRT Sumodiningrat sama dengan Habib Hasan bin Thoha bin Yahya

Red: A.Syalaby Ichsan
Logo Rabithah Alawiyah
Foto:

M Yasir Arafat dalam sebuah artikelnya bertajuk Sumodiningrat adalah Sumodiningrat bukan Hasan bin Yahya yang diterbitkan NU Online pada Selasa 20 Agustus 2024 mengatakan, penyebutan makam Sumodiningrat di Jejeran adalah makam Ahmad bin Yahya, terjadi dalam  pembacaan Manaqib Habib Hasan bin Thoha bin Yahya dalam acara “Peringatan Maulid Nabi dan Haul KRT Sumodiningrat (Habib Hasan) bersama Habib Luthfi bin Yahya” pada 18 Desember 2021. Acara ini ditayangkan secara langsung oleh akun YouTube MT Darul Hasyimi Yogyakarta (simak pada menit 2:29:00 sampai 2:57:20).  

Disebutkan pada menit 2:42:13 bahwa telah terjadi penyerangan oleh legiun Inggris yang bertujuan untuk mencari Hasan bin Yahya. Kediamannya di Jejeran didatangi. Pada saat itu, Hasan bin Yahya sedang melakukan koordinasi di ndalem Keraton Yogyakarta. 

Pada menit 2:43:20, dikatakan bahwa Ahmad bin Yahya yang tinggal di Suronatan tengah berada di Jejeran ketika legiun Inggris datang. Mereka mengepung rumah Hasan bin Yahya. Ahmad bin Yahya lalu mengaku sebagai Hasan bin Yahya kepada Inggris. Alasannya karena keraton masih memerlukan strategi dari Hasan bin Yahya sekaligus kekesatriaannya. Pada menit 2:45:00, dikatakan bahwa keluarga Hasan bin Yahya (termasuk Ahmad bin Yahya dan putra-putrinya) ditahan dan meninggal, lalu dimakamkan di Jejeran.

Ahmad bin Yahya tetap mengaku sebagai Hasan bin Yahya hingga kematiannya. Dikisahkan pula bahwa peristiwa itu terjadi pada 1812 (menit 2:45:53). Ternyata, Sulistyo (pembaca manaqib) menyampaikan riwayat yang berbeda di acara haul Hasan bin Yahya lainnya sebagaimana diunggah akun YouTube Jati Sumo Negoro dengan judul “SINGOBARONG!! INILAH MANAQIB HABIB HASAN BIN THOHA BIN YAHYA YANG JARANG DIKETAHUI”. Pada menit 13:50-18:35, dikatakan bahwa Ahmad bin Yahya meninggal akibat dibunuh tentara Inggris pada Juni 1811. Berikut kutipan langsungnya: