Selasa 03 Sep 2024 12:38 WIB

Badai Menewaskan Tujuh Orang di Filipina

Filipina biasanya dilanda 20 badai tropis setiap tahun.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
 Seorang pria berjalan menerobos banjir setelah hujan lebat yang disebabkan Badai Tropis Yagi, di Baras, Provinsi Rizal, Filipina, Senin (2/9/2024).
Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
Seorang pria berjalan menerobos banjir setelah hujan lebat yang disebabkan Badai Tropis Yagi, di Baras, Provinsi Rizal, Filipina, Senin (2/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pejabat badan penanggulangan bencana Kota Antipolo, Filipina Relly Bernardo mengatakan banjir dan longsor menewaskan tujuh orang di negara itu. Korban jiwa jatuh saat Badai Yagi atau dikenal Enteng di Filipina menimbulkan hujan deras di Manila dan provinsi sekitarnya.

Bernardo mengatakan tiga orang tewas, termasuk dua siswa sekolah dan seorang perempuan hamil berusia 27 tahun ketika longsor menimpa dua rumah di kota sebelah timur Manila itu. yaqi"Ini daerah rawan longsor dan kami sudah lama meminta mereka untuk pindah dengan menawarkan perumahan di lokasi lain," kata Benardo di stasiun radio DWPM, Senin (2/9/2024).

Baca Juga

Bernardo mengatakan empat orang lainnya tewas di peristiwa terpisah karena tinggal di Provinsi Rizal. Ia menambahkan sejumlah rumah terendam banjir.

Filipina biasanya dilanda 20 badai tropis setiap tahun. Sebagian besar merupakan badai yang mengakibatkan longsor yang menyebabkan sebagian besar jatuhnya korban.

Hujan deras menyebabkan banjir di jalan-jalan dan rumah-rumah di sebagian Filipina. Kondisi itu memaksa pemerintah meliburkan sekolah dan kantor-kantor. Badai membawa angin dengan kecepatan 85 kilometer per jam dengan hembusan 105 kilometer per jam masih bergerak ke arah barat laut Luzon, pulau terbesar dan terpadat di Filipina.

“Air menyembur di sini dan di sisi lain jalan kami, air naik mendekati atap rumah, beberapa warga terjebak dan harus menyelamatkan diri dengan melewati atap-atap rumah,” kata Gloria Nicolas, seorang penduduk di provinsi Rizal.

 

Menurut unggahan Facebook dari GMA Regional TV News, Philippine Coast Guard Auxiliary (PCGA) menyelamatkan beberapa orang yang terdampar di tengah-tengah banjir di Kota Naga.

Dikutip dari GMA Network, selain banjir di berbagai daerah, pemerintah provinsi melaporkan bahwa satu jalur jembatan di sepanjang Jalan Raya Maharlika ditutup untuk lalu lintas setelah sebagian dari jembatan tersebut runtuh.

GMA Network juga melaporkan satu orang tewas tertimbun dan lima orang lainnya terluka setelah tanah longsor di Kota Cebu di tengah hujan lebat yang turun akibat Monsun Barat Daya atau Habagat, yang diintensifkan oleh Enteng. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement