Selasa 03 Sep 2024 16:06 WIB

Polemik Larang Jilbab, Ini Hubungan Jilbab dengan Kisah Nabi Adam dan Hawa

Hanya manusia saja yang punya insting untuk menutup aurat dan mengenakan pakaian.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Polemik Larang Jilbab, Ini Hubungan Jilbab dengan Kisah Nabi Adam dan Hawa. Foto:  Jilbab (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Polemik Larang Jilbab, Ini Hubungan Jilbab dengan Kisah Nabi Adam dan Hawa. Foto: Jilbab (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ramai polemik sebuah Rumah Sakit (RS) di Jakarta Selatan diduga membatasi penggunaan jilbab atau kerudung oleh perawat dan dokter umum. Menurut KH Ahmad Sarwat Lc dalam laman Rumah Fiqih, menutup aurat sebenarnya adalah etika dan kewajiban paling dasar bagi manusia.

KH Ahmad Sarwat Lc juga menjelaskan keterkaitan jilbab dengan kisah Nabi Adam Alaihissalam dan Hawa. Sudah sejak manusia pertama diciptakan, menutup aurat adalah insting dan etika paling dasar manusia.

Baca Juga

Sebagai seorang Muslim, seharusnya kita sudah tidak lagi bermain-main di wilayah yang sudah bersifat baku, seperti masalah kewajiban menutup aurat. Sebab menutup aurat itu merupakan insting paling dasar manusia. Menutup aurat adalah salah satu karakteristik dasar yang membedakan antara manusia dan hewan.

Oleh karena itu ketika Nabi Adam Alaihissalam melanggar larangan Allah, nampaklah aurat mereka. Maka secara insting beliau segera menutup auratnya dengan daun-daun surga.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَدَلّٰىهُمَا بِغُرُوْرٍۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ وَنَادٰىهُمَا رَبُّهُمَآ اَلَمْ اَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَاَقُلْ لَّكُمَآ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ 

Ia (setan) menjerumuskan keduanya dengan tipu daya. Maka, ketika keduanya telah mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah pada keduanya auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (di) surga. Tuhan mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS Al-A'raf Ayat 22)

Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi, Allah SWT pun menginformasikan bahwa telah diturunkan pakaian untuk menutup aurat. Bahkan pakaian itu juga berfungsi sebagai perhiasan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْءٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ 

Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan bulu (sebagai bahan pakaian untuk menghias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu merupakan sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Allah agar mereka selalu ingat. (QS Al-A'raf Ayat 26)

Hanya manusia saja yang punya insting untuk menutup aurat dan mengenakan pakaian. Hewan dan tumbuhan sama sekali tidak punya naluri itu. Apakah sekarang kita ingin menghilangkan naluri manusia untuk berpakaian dan menutup aurat?

Apakah kita ingin mengatakan bahwa wanita tidak perlu menutup auratnya? Apakah kita ingin mengatakan bahwa agama Islam tidak mewajibkan wanita menutup aurat? Lalu kita ingin mengingkari Alquran dan sunnah Rasulullah SAW? Apakah kita tega membodohi umat dengan mengatakan bahwa tidak ada dalil yang mewajibkan menutup aurat?

Padahal Nabi Muhammad SAW telah bersabda, "Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya. Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR Imam Muslim)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement