Rabu 04 Sep 2024 08:09 WIB

Viral Kereta Api Siliwangi Tujuan Sukabumi Sempat Terhenti, Ini Penjelasan KAI Bandung

Perjalanan kereta api Siliwangi sempat terhenti di petak jalan menunggu lokomotif

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kereta (Ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Kereta (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Rekaman video yang memperlihatkan sebuah kereta api terhenti di perlintasan di wilayah Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) viral di media sosial. Posisi kereta api terhenti di dekat sebuah warung sehingga para penumpang dengan santai terlebih dahulu beristirahat di tempat tersebut.

Dalam rekaman tersebut, penumpang turun terlebih dahulu untuk beristirahat di sebuah warung. Kondisi tersebut seakan terlihat seperti para penumpang tengah berwisata.

Baca Juga

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanafi membenarkan telah terjadi peristiwa tersebut pada Sabtu (31/8/2024) lalu. Kereta api yang terhenti merupakan kereta api Siliwangi tujuan Cipatat-Sukabumi.

"PT KAI Daop 2 Bandung menyampaikan kronologis kejadian kereta api Siliwangi relasi Cipatat-Sukabumi, terjadi pada hari Sabtu 31 Agustus 2024 yang mengalami gangguan lokomotif di kilometer 74+2 petak jalan antara Stasiun Cibeber-Stasiun Lampegan pukul 15.35 WIB," ujar Ayep, Rabu (4/9/2024).

Ayep mengatakan perjalanan kereta api Siliwangi tersebut sempat terhenti di petak jalan untuk menunggu lokomotif pengganti. Lokomotif pengganti yang  diberangkatkan dari Stasiun Sukabumi  pukul 16.25 WIB dan tiba di lokasi pukul 16.55 WIB. "Tiba di lokasi, lokomotif pengganti tersebut dirangkaikan ke kereta api Siliwangi dilanjutkan dengan pemeriksaan rangkaian," kata Ayep.

Setelah dinyatakan baik oleh petugas, ia mengatakan penumpang diarahkan untuk kembali ke tempat duduknya dan kereta api Siliwangi diberangkatkan dari lokasi pukul 17.05 WIB meneruskan perjalanan ke Sukabumi. "PT KAI Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang relasi Cipatat-Sukabumi atas keterlambatan perjalanan kereta api dikarenakan gangguan lokomotif tersebut," kata Ayep.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement