Rabu 04 Sep 2024 08:20 WIB

Keutamaan Orang-Orang yang Bekerja untuk Kepentingan Umum

Ada keutamaan bagi mereka yang bekerja untuk mengurusi orang banyak.

Petugas memberikan paket bantuan kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Ibu di Posko Pengungsian, Desa Gam Ici, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis (30/5/2024). BNPB menyalurkan ratusan paket bantuan berupa hygiene kit, matras, selimut, makan ringan dan sejumlah perlengkapan lainya guna meringankan beban kepada warga yang terdampak sekaligus mempercepat penanganan bencana erupsi Gunung Ibu di daerah itu.
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Petugas memberikan paket bantuan kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Ibu di Posko Pengungsian, Desa Gam Ici, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis (30/5/2024). BNPB menyalurkan ratusan paket bantuan berupa hygiene kit, matras, selimut, makan ringan dan sejumlah perlengkapan lainya guna meringankan beban kepada warga yang terdampak sekaligus mempercepat penanganan bencana erupsi Gunung Ibu di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kehidupan manusia di dunia, ada orang-orang yang bekerja untuk mengurusi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Misalnya, pemerintah, perangkat RT, pemerintah daerah, polisi, tentara, pegawai rumah sakit, pemadam kebakaran, dan lain-lain.

Ada keutamaan bagi mereka yang bekerja untuk mengurusi orang banyak. Dalam sebuah hadits disebutkan:

Baca Juga

Bagi Allah ada hamba-hambaNya yang dikhususkan melayani kebutuhan-kebutuhan orang banyak. Mereka berlindung kepadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-orang itulah yang aman dari azab Allah. (HR. Ath-Thabrani)

Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah II menjelaskan, seorang pemimpin, baik pemimpin dalam pemerintahan maupun dalam masyarakat kecil, hendaknya mengutamakan kepentingan untuk orang banyak. Karena, keutamaan orang-orang yang mengutamakan kepentingan orang banyak sesungguhnya amat besar, yaitu diselamatkan dari azab Allah.

Hadits ini menerangkan tentang keutamaan orang-orang yang bekerja untuk kepentingan umum. Barang siapa yang bekerja dengan penuh tulus ikhlas demi kepentingan umum dan pintunya selalu terbuka untuk orang-orang yang meminta pertolongan maka ia akan selamat dari azab Allah di hari kiamat nanti.

Dalam hadits lain disebutkan, barang siapa yang membebaskan saudaranya dari suatu kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan di hari kiamat kelak.

Namun, para pekerja yang mengurusi orang banyak itu bisa mendapatkan keutamaan dengan catatan mereka mempermudah masyarakat.

Dalam sebuah hadits Nabi berdoa:

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ، فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ

Allahumma man waliya min amri ummati syai'an fa syaqqo 'alaihim fasyquq 'alaihi, wa man waliya min amri ummati syai'an farofaqo bihim farfuq bihi

 

"Ya Allah, siapa yang menjabat suatu jabatan untuk mengurusi umatku lalu dia mempersulit mereka, maka persulit jugalah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan untuk mengurusi umatku lalu dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia." (HR. Muslim)

Hadits itu menekankan bahwa jabatan di pemerintahan yang diemban oleh seseorang merupakan amanah berdasarkan nilai dan kompetensi yang disertai ilmu dan pemahaman.

Jika seseorang yang telah diberi tanggung jawab atau jabatan yang membuatnya memiliki tanggung jawab, lalu mencelakakan atau mempersulit rakyatnya, maka celakalah pula ia dalam berbagai urusannya sebagai ganjaran.

Sebaliknya, bila seseorang telah diberi amanah atau tanggung jawab memimpin rakyat lalu dengannya dia memberi pertolongan kepada rakyatnya sesuai perintah Allah dan rasul-Nya, maka urusan yang dihadapi dalam hidupnya juga akan diberi pertolongan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement