Berbicara kepada TRT World, juru bicara All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen Waris Pathan mengatakan pembatalan jeda sholat Jumat adalah bagian dari perang terhadap umat Muslim yang sedang berlangsung oleh BJP nasionalis Hindu.
“Mereka percaya pada politik kebencian. Mereka membenci pakaian kami, mereka membenci makanan kami, mereka membenci seminari kami, mereka membenci sholat kami, mereka membenci keberadaan kami,” kata Pathan, yang partai politiknya menerima dukungan sebagian besar dari populasi Muslim dan Hindu Dalit kasta rendah di beberapa negara bagian di seluruh India.
Dia menambahkan BJP mempraktikkan politik penenangan Hindu dengan mendorong Muslim ke tembok. “Apa yang mereka lakukan tidak konstitusional. Hak untuk menjalankan agama seseorang adalah bagian dari konstitusi. Itu pelecehan belaka di tangan mayoritas,” katanya.
Sementara itu, setidaknya dua partai politik yang bersekutu dengan BJP—Janata Dal-United (JDU) dan Partai Lok Janshakti—telah menyuarakan ketidaksetujuan mereka dengan keputusan untuk membatalkan sholat Jumat. Mereka mengatakan kepala menteri Assam seharusnya fokus pada isu-isu serius seperti pengentasan kemiskinan.