Rabu 04 Sep 2024 12:26 WIB

Bertemu Paus di Istana, Jokowi Singgung Palestina

Jokowi menegaskan, Indonesia menyambut gembira dan hangat kedatangan Paus Fransiskus.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden RI Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden RI Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan dengan Pemimpin Tertinggi Vatikan Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Rabu (4/9/2024) siang WIB. Setelah melalui serangkaian prosesi, lalu tiba di acara puncak.

Kedua pemimpin memberikan keterangan sebagai inti dari dialog. Dimulai dari Presiden Jokowi. Ada beberapa hal yang diutarakan RI 1. Salah satunya perihal konflik di berbagai belahan dunia, termasuk di Palestina. Konflik tersebut, jelas dia, telah menelan korban lebih dari 40 ribu jiwa.

Baca: Menhan Prabowo Serukan Investigasi Tragedi Rafah di Palestina

"Indonesia mengapresiasi, sangat menghargai sikap Vatikan yang terus menyuarakan, menyerukan perdamaian di Palestina dan mendukung two-state solution, karena perang tidak akan menguntungkan siapapun, perang hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan masyarakat kecil," kata Jokowi.

Dia pun mengajak semua insan merayakan perbedaan. Hendaknya sesama manusia menerima hal itu. Dengan demikian, kata Jokowi, bisa memperkuat toleransi. Muaranya, kedamaian dunia bisa terwujud.

"Untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia. Terima kasih," ujar Jokowi menutup pernyataannya. 

Baca: Latma Safkar Indopura 2024 Pererat Kerja Sama Kedua Negara

Pada awal sambutannya, Jokowi menegaskan, Indonesia menyambut gembira dan hangat kedatangan Paus Fransiskus. Kunjungan tersebut memiliki pesan yang sangat kuat, terutama bagi negara sangat majemuk, seperti Indonesia

"Bagi Indonesia, perbedaan adalah anugerah dan toleransi adalah pupuk bagi persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa, di mana Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga dapat hidup rukun berdampingan. Semangat perdamaian dan toleransi inilah yang ingin Indonesia bersama Vatikan sebarkan, apalagi di tengah dunia yang semakin berkejolak," tutur Jokowi.

Pada hari kedua kunjungan Paus di Indonesia, ia bakal menjalani kegiatan dari pagi hingga petang. Usai bertemu Jokowi, Paus bertemu pihak berwenang, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di Istana Negara.

Baca: Plt Sekjen Kemenhan Beri Penghargaan Komandan Operasi Gabungan UEA

Selanjutnya pada pukul 11.30 WIB, Paus melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Yesus yang berlokasi di Apostolic Nunciature Indonesia. Dialog tersebut berlangsung tertutup bagi media.

Kemudian pada pukul 16.30 WIB, Paus bertemu para uskup, imam, diakon, orang-orang yang dibaktikan, seminaris dan katekis di Gereja Katedral Jakarta. Terakhir, pada pukul 17.35 WIB, Paus bertemu Pemuda Scholas Occurrentes di Gedung Grha Pemuda. Demikian rangkaian kegiatan Paus Fransiskus pada hari kedua di Jakarta.

Paus Fransiskus merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Dua Paus pertama berkunjung pada era Presiden Soeharto berkuasa. Adalah Paus Santo Paulus VI yang pertama mendatangi bumi pertiwi pada 3-4 Desember 1970. Berikutnya, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement