Rabu 04 Sep 2024 12:53 WIB

PBNU Dukung Televisi tak Tayangkan Azan Maghrib Saat Misa Akbar Paus

PBNU mendukung siaran langsung Misa Akbar Paus di Gelora Bung Karno.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Azan (ilustrasi)
Foto: forsil.org
Azan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdallah mendukung kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) yang meminta agar stasiun televisi tidak menyiarkan azan secara audio pada saat siaran langsung Misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Jakarta pada Kamis (5/9/2024) besok.

“Saya juga mendukung anjuran Kementerian Agama kepada stasiun  televisi untuk tidak menyiarkan azan secara suara, secara audio seperti lazim yang kita saksikan setiap hari di televisi kita,” ujar Ulil dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/9/2024).

Baca Juga

Gus Ulil, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Katolik yang tengah beribadah. “Untuk menghormati ibadahnya umat Katolik yang sedang disiarkan secara langsung pada jam 17.00 sampai jam 19.00,” ucap dia.

Ia juga mendukung penyiaran langsung Misa Katolik di Gelora Bung Karno, Jakarta, melalui stasiun televisi. Hal tersebut merupakan semacam dukungan kepada umat Katolik yang menerima kunjungan pemimpin tertinggi mereka, yaitu Sri Paus. “Saya menghargai kebijakan Kemenag, dalam hal ini Bimas Islam dan Bimas Katolik,” kata menantu KH Mustpfa Bisri (Gus Mus) ini.