Rabu 04 Sep 2024 13:00 WIB

Bias Pemberitaan Media Barat demi Kaburkan Fakta Genosida oleh Israel di Gaza

Media arus utama di negara Barat tengah mendapat sorotan terkait pemberitaan Gaza.

Red: Andri Saubani
Warga Palestina menangisi jenazah di pemakaman belasan yang syahid dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Foto:

Kritik terhadap media Barat sudah pernah juga diutarakan oleh Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, tak lama setelah perang Israel-Hamas di Gaza pecah. Menurut Boroujerdi saat itu, Israel sedang berupaya mengubah kebenaran, yakni dengan mengubah tempat, korban dan pihak yang melakukan invasi dalam konflik Palestina-Israel.

"Mereka (negara Barat) ingin membuat framing bahwa yang melakukan invasi adalah Palestina dan yang menjadi korban adalah rezim Zionis Israel," kata Boroujerdi, akhir Oktober 2023 lalu.

Boroujerdi menjelaskan bahwa krisis di Palestina berlangsung sejak puluhan tahun silam. Yakni, ketika rezim Israel menduduki wilayah-wilayah Palestina dan mulai melakukan pembantaian, pembunuhan serta merampas hak bangsa Palestina dan bukan saat Hamas meluncurkan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober.

"Tentu, salah satu hal yang bisa dianggap kesalahan adalah jika kita menganggap krisis di Palestina terjadi sejak beberapa pekan lalu, sejak Operasi Badai Al-Aqsa. Sedangkan masalah ini dimulai sejak puluhan tahun yang lalu," katanya.