Rabu 04 Sep 2024 14:51 WIB

Universitas BSI Dorong Lansia Melek Digital di Acara 'Bersama Bugar Digital' Mafindo

Peserta lansia menunjukkan antusiasme dalam mempelajari keterampilan digital.

Red: Friska Yolandha
Wanty Eka Jayanti, Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak sukses menghadirkan suasana penuh semangat, kepada 100 warga lanjut usia (lansia) di Aula Desa Parit Baru, Kubu Raya, pada Senin (26/8/2024).
Foto: dok Republika
Wanty Eka Jayanti, Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak sukses menghadirkan suasana penuh semangat, kepada 100 warga lanjut usia (lansia) di Aula Desa Parit Baru, Kubu Raya, pada Senin (26/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wanty Eka Jayanti, Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak sukses menghadirkan suasana penuh semangat, kepada 100 warga lanjut usia (lansia) di Aula Desa Parit Baru, Kubu Raya, pada Senin (26/8/2024). Lewat acara "Bersama Bugar Digital" yang diselenggarakan oleh Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) bekerja sama dengan Relawan TIK Kalbar, Wanty tampil sebagai narasumber utama, memimpin revolusi digital untuk kalangan lansia.

Para peserta yang berusia di atas 50 tahun, menunjukkan antusiasme luar biasa dalam mempelajari berbagai keterampilan digital, mulai dari mengenal hoax, penipuan dan cara menanggulanginya.

Baca Juga

"Umor Boleh Tue Tapi Kite Harus Melek Digital", semboyan ini bergema sepanjang acara, menjadi motivasi bagi para peserta untuk terus belajar. Wanty Eka Jayanti, dengan keahlian dan pengalamannya di bidang teknologi informasi, membawakan materi dengan cara yang mudah dipahami dan menyenangkan.

"Saya sangat terkesan dengan semangat belajar para peserta. Mereka membuktikan bahwa keinginan untuk berkembang tidak mengenal usia. Dengan pendekatan yang tepat, siapa pun bisa menguasai teknologi digital," ujar Wanty dalam rilis yang diterima, Rabu (4/9/2024).

Acara ini tidak hanya berfokus pada tepri saja, namun juga memberikan kesempatan pada peserta untuk praktik langsung. Didampingi oleh sembilan fasilitator terampil, para lansia dibagi per kelompok mengenal bentuk-bentuk hoax, phissing, penipuan dan cara menanganinya.

Salah satu peserta, Andi mengungkapkan kegembiraannya. Ia mengaku senang dapat pengalaman baru begini. "Pematerinya sangat luwes dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Tidak membosankan dan bermanfaat untuk kami memahami kejahatan digital," ungkap Andi.

Selain memberikan pembekalan keterampilan digital, peserta juga mendapatkan edukasi penting tentang keamanan online dan cara mengenali berita palsu. Fery Riyanti, Koordinator Relawan TIK Kalbar, menekankan pentingnya acara seperti ini.

"Di era digital, kita tidak boleh meninggalkan siapa pun. Lansia juga berhak menikmati manfaat teknologi. Kami berterima kasih atas kontribusi luar biasa dari narasumber yang merupakan dosen Universitas BSI dalam mewujudkan misi ini," ungkap Fery.

Sementara itu, Yoki Firmansyah, perwakilan dari Mafindo, juga menambahkan kolaborasi antara akademisi, relawan, dan masyarakat adalah kunci dalam membangun literasi digital yang inklusif. Acara ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerjasama yang baik, kita bisa membawa perubahan positif bagi masyarakat.

"Kesuksesan acara ini membuka peluang untuk pengembangan program serupa di daerah lain. Universitas BSI, melalui perwakilannya, menyatakan komitmen untuk terus mendukung inisiatif literasi digital, terutama bagi kelompok masyarakat yang sering terpinggirkan dalam revolusi teknologi," tegasnya.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement