Rabu 04 Sep 2024 15:08 WIB

Benarkah Terjadi Bullying Dokter di RSHS Seperti di Undip? Dirut Menjawab Tuduhan Kemenkes

Kemenkes menyebut RSHS Bandung salah satu yang diduga terjadi bullying dokter.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Terjadi perundungan di Departemen Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSUPHS/RSHS), Kota Bandung.
Foto: Dok RSHS
Terjadi perundungan di Departemen Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSUPHS/RSHS), Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menegaskan bakal mengembalikan mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) ke kampus apabila melakukan tindakan perundungan (bullying). Mereka tidak akan segan menindak tegas pelaku bullying di lingkungan rumah sakit.

Direktur Utama RSHS Bandung, Rachim Dinata Marsidi mengatakan, kasus bullying yang menimpa mahasiswa PPDS di rumah sakit beberapa waktu lalu telah ditangani. Ke depan, ia menginginkan agar mahasiswa PPDS belajar di RSHS dengan baik dan lancar.

Baca Juga

"Hasan Sadikin ini kan wahana atau tempat para mahasiswa atau PPDS spesialis belajar di sini dan kami ingin berjalan dengan baik, aktivitasnya," ucap Direktur Utama RSHS Bandung, Rabu (4/9/2024).

Dokter Rachim melanjutkan, apabila didapati mahasiswa PPDS atau pengajar yang nakal melakukan bullying akan dikembalikan kepada fakultas di universitas. Sebab, mereka datang dari fakultas dan pihaknya hanya memberikan izin praktik.

"Kalau ada yang nakal kita kembalikan ke fakultas karena yang punya adalah fakultas bukan kami. Kami di sini mengizinkan mereka praktik," ungkap dia.

Pihaknya menginginkan agar calon dokter spesialis memiliki kemampuan yang bagus dan ke depan menjadi dokter yang baik. "Kita nggak main-main, kalau kami inginnya yang belajar di sini dokter baik dan calon yang baik," kata dia.

Ia menyebut telah mengumpulkan para residen dan pengajar mengingatkan untuk tidak melakukan perundungan. Ia berharap mahasiswa PPDS belajar dengan tenang dan bebas dari tekanan.

"Semua residen konsulen di sini tidak ada bullying lagi, belajar dengan tenang dan mereka pun bebas dari tekanan-tekanan. Insya Allah di sini bekerja dengan tenang," kata dr Rachim.

photo
Bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis - (Infografis Republika)

542 laporan terkait bullying dokter masuk dalam data Kemenkes.. baca di halaman selanjutnya.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement