Rabu 04 Sep 2024 15:55 WIB

Isu Kesehatan di Tengah Kunjungan Terpanjang Paus Fransiskus di Asia Tenggara dan Oseania

Paus menggunakan kursi roda dan kerap mengalami serangan bronkitis.

Red: A.Syalaby Ichsan
Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat akan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Pertemuan Presiden Jokowi dan Paus Fransiskus membahas hubungan bilateral Indonesia dan Vatikan sekaligus membahas isu-isu global, khususnya perdamaian dunia.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat akan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Pertemuan Presiden Jokowi dan Paus Fransiskus membahas hubungan bilateral Indonesia dan Vatikan sekaligus membahas isu-isu global, khususnya perdamaian dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia selama sebelas hari ke empat negara di Asia dan Oseania dilaporkan akan menguji stamina dan kesehatannya. Paus akan melakoni kunjungan terpanjang, terjauh dan tersulit di tengah kondisi fisik yang tidak baik-baik saja.

AP News melaporkan, pada masa kepausannya, Paus berusia 87 tahun tersebut menggunakan kursi roda. Pemimpin Gereja Katolik tertinggi di dunia itu disebutkan sering mengalami serangan bronkitis dan telah menjalani beberapa kali operasi untuk masalah usus.

Baca Juga

Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Selasa (3/9/2024). Paus terbang sejauh 32.814 kilometer (20.390 mil) untuk mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, salah satu perjalanan kepausan terpanjang yang pernah ada, baik dalam konteks hari di jalan maupun jarak yang ditempuh.

Paus Fransiskus tampak bersemangat dan dalam kondisi fisik yang baik pada awal perjalanan. Paus mengunjungi para jurnalis di bagian belakang pesawat kepausan dalam penerbangan semalam dari Roma dan menyapa mereka satu per satu. Ketika lututnya mengganggunya, dia akan duduk dan meminta para jurnalis untuk menyapanya di pesawat, tetapi kali ini dia menghabiskan waktu setengah jam berjalan naik dan turun lorong.