Rabu 04 Sep 2024 16:19 WIB

Saat Israel 'Jilat Ludah Sendiri' Soal Koridor Philadelphia

Keinginan keras Netanyahu telah menyebabkan perpecahan dengan Menteri Yoav Gallant.

Penasihat Gedung Putih John Kirby.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Penasihat Gedung Putih John Kirby.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON — Gedung Putih mengungkapkan pada Selasa (3/9/2024), usulan yang diajukan Israel untuk mengakhiri perang di jalur Gaza mencakup penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk padat di sepanjang jalur zona kritis antara Gaza dengan Mesir. 

"Kesepakatan tersebut menyatakan IDF harus ditarik dari semua wilayah berpenduduk padat di tahap pertama, sesuai yang tertulis dalam proposal yang diajukan pada akhir Mei," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan.

Baca Juga

"Wilayah tersebut mencakup daerah berpenduduk padat di sekitar atau berdekatan dengan Koridor Philadelphi, atau tempat yang bersinggungan dengan wilayah berpenduduk padat itu," ujarnya. 

Penyeberangan perbatasan Rafah terletak di Koridor Philadelphia dan merupakan satu-satunya titik penyeberangan antara Gaza dan Mesir."... termasuk wilayah-wilayah di sepanjang koridor itu," kata Kirby.

photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu- (EPA-EFE/ABIR SULTAN)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (1/9) menegaskan tidak akan menarik pasukannya dari Koridor Philadelphia yang lebih luas. Langkah itu akan memungkinkan Israel mempertahankan kendali atas perbatasan Mesir-Gaza.

Koridor Philadelphia adalah jalur sempit sepanjang 14 kilometer yang disetujui Israel menjadi zona demiliterisasi selama penarikan pasukannya dari Gaza pada 2005. Netanyahu melihat daerah itu sebagai "jalur hidup bagi Hamas," dan mengesampingkan penarikan pasukan Israel dari koridor tersebut, menurut stasiun penyiaran publik Israel, KAN.

Kirby mengatakan dia tidak akan berdebat dengan perdana menteri, tentang apa yang dia katakan selama akhir pekan tentang Koridor Philadelphi.

Keinginan keras Netanyahu ini telah menyebabkan perpecahan besar dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang mengatakan kendali Israel atas koridor tersebut menjadi penghalang yang tidak perlu untuk Israel.

Menteri pertahanan itu menyinggung pemungutan suara Kabinet pekan lalu, saat semua anggota, kecuali Gallant, memilih untuk mempertahankan pasukan Israel di koridor tersebut.

Seorang pejabat Hamas yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel mengatakan kepada pejabat Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa, Netanyahu terus-menerus mengeluarkan persyaratan baru, khususnya mengenai "Koridor Philadelphia" serta "perlintasan perbatasan Rafah."

Tindakan Netanyahu itu, menurut pejabat Hamas tersebut, lagi-lagi menyebabkan kemunduran. "Setiap saat kita kembali ke awal, dan memulai proses baru," kata pejabat tersebut.

Menurut dia, Israel tidak bernegosiasi melainkan memaksa. Kemarahan publik terhadap pemerintahan Netanyahu meningkat setelah militer mengatakan pada Ahad, mereka telah menemukan jasad enam sandera dari Gaza selatan.

Sebagai tanggapan, serikat buruh terbesar di negara itu, Histadrut, menyerukan pemogokan umum satu hari untuk menekan pemerintah agar segera mewujudkan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Israel memperkirakan bahwa Hamas masih menyandera lebih dari 100 orang di Gaza. Sejumlah sandera itu diyakini sudah meninggal.   Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement