Rabu 04 Sep 2024 16:46 WIB

Ini Solusi JK Agar Adzan Maghrib dan Misa Paus Fransiskus Tetap Tayang di TV Bersamaan

JK menyampaikan selamat datang untuk Paus Fransiskus yang dinilai sebagai kehormatan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Foto: Bambang Noroyono/Republika
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla atau JK, menyarankan stasiun televisi untuk tetap menyiarkan adzan pada saat bersamaan dengan laporan perayaan misa Paus Fransiskus. Saran tersebut disampaikan menanggapi polemik tentang surat edaran Kominfo untuk mengganti siaran adzan dengan running text.

"Jadi saya sarankan sebagai ketua DMI agar TV di samping terus melaporkan tentang misa, juga ada tetap menyiarkan adzan. Jadi layar dibagi dua dan hanya lima menit adzan Maghrib," kata JK dalam keterangan pers, Rabu (4/9/2024).

Baca Juga

JK menambahkan, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam terbanyak, tentu sangat mengutamakan toleransi. Dengan adanya seruan panggilan adzan umat Islam yang bersamaan perayaan misa umat Katolik yang bersamaan, itu justru jangan saling menghilangkan.

"Itulah yang paling indah antara kedua umat beragama. Solusi terbaik, saling menghargai dan saling toleransi," ujar Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 tersebut.

JK juga menyadari bahwa perayaan misa disiarkan di televisi-televisi Indonesia akan sangat baik. Ketua Umum PMI ini pun menyampaikan selamat datang untuk Paus Fransiskus yang dinilai sebagai kehormatan untuk Indonesia.

photo

INFOGRAFIS Fakta menarik seputar Paus Fransiskus - (dok rep)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement