Rabu 04 Sep 2024 20:45 WIB

Ibu Dokter ARL Laporkan Kematian Putrinya ke Polda Jateng

Ibu ARL melapor didampingi kuasa hukum dan petugas dari Itjen Kementerian Kesehatan.

Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah lilin menghiasi poster duka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi berinisial ARL (30) dengan dugaan perundungan saat aksi lilin sebagai simbol berkabung Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (UNDIP) di Lapangan Widya Puraya UNDIP, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/9/2024). Aksi tersebut sebagai dukungan kepada pihak terkait dalam menyelesaikan kasus yang tengah terjadi di PPDS FK UNDIP berasaskan keadilan tanpa menyudutkan salah satu pihak, doa dan solidaritas kepada keluarga ARL, serta dukungan moril kepada Dekan FK UNDIP Yan Wisnu Prajoko selaku Dokter Spesialis Bedah dengan Subspesialis Bedah Onkologi dan dosen pendidikan dokter spesialis-subpesialis yang aktifitas klinisnya diberhentikan sementara di RSUP Kariadi Semarang.
Foto:

Senior PPDS Undip Bantah ARL Di-Bully

Salah satu senior Aulia Risma Lestari (ARL) dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia Universitas Diponegoro (Undip), Angga Rian (37 tahun), membantah dugaan aksi perundungan terhadap Dokter ARL. Perundungan terhadap Dokter ARL dari para senior PPDS, diduga menjadi penyebab dia ditemukan meninggal di kamar kosnya pada 12 Agustus 2024 karena bunuh diri.

Angga mengungkapkan, terdapat 85 mahasiswa PPDS Anestesia Undip yang melaksanakan pendidikan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Kariadi, Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Saat ini Angga adalah mahasiswa semester tujuh atau senior ARL yang merupakan mahasiswi semester lima.