REPUBLIKA.CO.ID, Istilah otak burung menjadi sebuah ungkapan untuk menunjukkan rendahnya kecerdasan seseorang. Burung pada umumnya tidak dianggap sebagai hewan yang cerdas.
Meski demikian, ayat Alqur'an yang berkisah tentang seekor burung mengungkap sebaliknya.Kitab suci mengungkap bagaimana peran burung dalam kisah putra-putra adam yakni Habil dan Qabil.
“Jiwa (egois) yang satu mendorongnya untuk membunuh saudaranya; dia membunuhnya, dan menjadi (dirinya) termasuk orang-orang yang merugi. Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak yang menggaruk-garuk tanah untuk memperlihatkan kepadanya bagaimana cara menyembunyikan aib saudaranya. “Celakalah aku!“ katanya, ‘Apakah aku tidak dapat menjadi seperti burung gagak ini, yang dapat menyembunyikan aib saudaraku?’ kemudian ia menjadi sangat menyesal.” (QS Al-Maidah:30-31).
Saat Alqur'an menyebut suatu makhluk, itu berarti secara harfiah dan spesifik, bukan secara luas. Hal ini memberi kita petunjuk untuk melihat lebih dekat dan mempelajarinya lebih dalam untuk mendapatkan pengetahuan yang belum tersentuh. Asumsinya yakni ayat tersebut berbicara tentang burung gagak yang dengan jelas dikatakan sebagai mentor bagi manusia, seperti dikutip dari laman Islamweb.
Hal ini cocok dengan penelitian terbaru menunjukkan kandidat yang sangat tak terduga untuk posisi teratas dalam kecerdasan hewan. Dialah burung gagak. Burung berwarna hitam ini, oleh banyak budaya dianggap sebagai pertanda nasib buruk dan kematian.
Majalah Scientific American mempublikasikan hasil penelitian ilmuwan Bernd Heinrich dan Thomas Bugnyar - Universitas Vermont, Kanada dan Universitas St Andrews, Skotlandia - yang menunjukkan kemampuan mental burung gagak yang luar biasa.
“Burung-burung ini menggunakan logika untuk memecahkan masalah dan beberapa kemampuannya bahkan melebihi kemampuan kera besar,” kata mereka.
Dalam eksperimen ini, burung gagak diberi tugas yang sangat rumit yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Mereka tidak diprogram untuk melakukan hal itu secara alami, namun mereka berhasil setiap kali, menemukan solusi yang kreatif dan logis untuk tugas-tugas tersebut.
Yang lebih mengejutkan lagi, mereka melakukannya dengan benar pada saat pertama kali. Ketepatan mereka bisa terjadi setiap kali bahkan tanpa proses coba-coba sama sekali!
Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa burung gagak mampu menguji berbagai kemungkinan dalam pikiran mereka dalam waktu singkat. Burung ini bisa memiliki solusi yang paling efektif, dan menerapkannya dengan benar saat pertama kali mencobanya. Insting ini tidak dapat ditandingi oleh makhluk cerdas lainnya.