REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) membuka program beasiswa non-degree bagi para santri yang ingin berkuliah di berbagai kampus luar negeri melalui skema Dana Abadi Pesantren.
"Dana Abadi Pesantren adalah investasi dan akselerasi peningkatan kualitas SDM di bidang pendidikan melalui skema beasiswa degree dan non-degree kepada para santri dan pendidik di pesantren," ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Program beasiswa non-degree ini merupakan hasil kerja sama Kemenag dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Melalui alokasi Dana Abadi Pesantren, lanjutnya, program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan pesantren, membuka peluang bagi santri, mahasantri, ustadz/ustadzah, mudir, dan pengasuh pondok pesantren untuk memperluas wawasan, meningkatkan keilmuan, serta menjalin jaringan internasional.
Program ke berbagai dunia ini menawarkan empat beasiswa non-degree, yaitu Penulisan Karya Ilmiah Turots di Maroko (Benua Afrika), Penguatan Kapasitas Manajemen Sanad Keilmuan Ma'had Aly di Maroko, Micro Credential di Benua Amerika, dan Santri International Fellowship di Inggris (Benua Eropa).
"Setiap program memiliki tujuan spesifik yang selaras dengan kebutuhan zaman dan tantangan yang dihadapi oleh dunia pesantren. Segera daftar. Kesempatan ini dibuka dari 3 sampai 7 September 2024," kata Menag Yaqut.
Pihaknya terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan Dana Abadi Pesantren untuk melakukan akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM di lingkungan pesantren.
"Kami ingin memastikan bahwa santri kita mendapat pendidikan berkualitas di dalam dan luar negeri," ujar Menag.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Abu Rokhmad menyampaikan pentingnya akselerasi kualitas santri dan pendidik di pesantren melalui keterlibatan dalam program internasional.
"Ini adalah kesempatan emas bagi para santri untuk belajar langsung dari para cendekiawan dunia dan menunjukkan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang moderat, inklusif, dan berkontribusi dalam membangun peradaban dunia," kata dia.
Menurut dia, program beasiswa non-degree ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencetak generasi santri yang unggul secara intelektual dan memiliki integritas tinggi.
"Kami ingin memastikan bahwa para santri ini tidak hanya belajar di dalam negeri, tetapi juga perlu ke luar benua agar memiliki wawasan dan komitmen kuat untuk pengembangan keilmuan di pesantren," ujarnya.
Pendaftaran non-degree dari 3-7 September 2024 dapat dilakukan melalui aplikasi PUSAKA Superapps Kemenag yang bisa diunduh di PlayStore atau AppStore. Selain itu dengan mengakses https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id.