Kamis 05 Sep 2024 12:48 WIB

Anies Takziyah ke Kediaman Almarhum Faisal Basri

Ia mengenang Faisal Basri sebagai sosok yang penuh pengabdian.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Mantan Gubernur DKI Jakarta berkunjung ke rumah duka almarhum Faisal Basri di Tebet, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Foto: Ahmad Fikri Noor/Republika
Mantan Gubernur DKI Jakarta berkunjung ke rumah duka almarhum Faisal Basri di Tebet, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017--2022 bertakziyah ke kediaman almarhum Ekonom Senior Faisal Basri di Kompleks Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024). Ia mengenang Faisal Basri sebagai sosok yang penuh pengabdian.

Baca Juga

Anies tiba di lokasi kediaman Faisal Basri pada sekira pukul 11.00 WIB dan memakan waktu sekitar 30 menit di rumah duka. Dalam momen tersebut, mantan capres dalam Pilpres 2024 itu mengungkapkan kenangannya terhadap sosok Faisal Basri.

"Kita mengenal bang Faisal Basri ini sebagai seorang yang memiliki keberpihakan yang jelas. Filosofi pembelaan atas yang benar, pembelaan atas yang lemah, pembelaan atas yang tersingkirkan," kata Anies kepada wartawan, Kamis (5/9/2024).

Anies menuturkan, dalam berpendapat Faisal Basri kerapkali menggunakan ilmu, data, serta artikulasi yang amat baik. Sehingga hal-hal yang disampaikannya kritis sekaligus bisa dipertanggungjawabkan.

"Karena itulah perjalanan hidupnya adalah perjalanan pengabdian," tuturnya.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan bahwa Faisal Basri bukan hanya menjadi analis yang netral, tetapi juga memiliki sikap. Karakter itu membuat Faisal menjadi seorang pengamat yang langka.

"Analis yang memiliki pandangan, dan itulah yang membuat Bang Faisal Basri menjadi berbeda. Karena itu kita sebagai bangsa merasa bersyukur bahwa pernah ada anak bangsa yang tampil menjadi ekonom pejuang," tuturnya.

Anies menyebut Faisal menjadi inspirasi bagi masyarakat. Sehingga masyarakat sangat kehilangan sosok dosen UI tersebut.

"Kita semua kehilangan. Kami yakin almarhum kembali dalam keadaan khusnul khotimah, dan ilmunya akan terus berganda memberikan manfaat bagi semua," ujarnya.

Anies menambahkan, hari-hari terakhir perjalanan Faisal Basri adalah ke Sumatera Utara (Sumut) dalam rangka membela rakyat kecil untuk persoalan tanah. Itu mencerminkan atau merefleksikan ihwal sikap perjuangan Faisal selama ini.

Bahkan menurut penuturannya, ia mendapatkan cerita dari istri almarhum bahwa almarhum berencana berangkat ke Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (4/9/2024) dalam kondisi yang kurang sehat. Itu juga mencerminkan dedikaai almarhum.

"Almarhum adalah inspirasi, dan insya Allah namanya, pikirannya, perjuangannya akan terus dikenang oleh bangsa Indonesia," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement