REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap pasangan suami-istri ingin menjalani kehidupan sesuai harapan. Keluarga Muslimin umumnya menginginkan bahwa Allah mengaruniakan rezeki yang berkah. Namun, ternyata ada sejumlah faktor yang menghalangi aliran rezeki.
Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.
Bermaksiat
Gemar mengerjakan perbuatan maksiat dan perbuatan yang diharamkan salah satu faktor penghalang rezeki, bahkan ini juga menjadi penyebab utama mengapa rezeki seorang hamba seret.
Enggan bersyukur
Kufur nikmat atau tidak bersyukur dan mencerca nikmat yang telah diberikan oleh Allah Ta'ala kepada dirinya. Allah berfirman, yang artinya, "Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)." (QS adh-Dhuha: 11)
Suka pelit
Rezeki rumah tangga juga bisa terhambat karena faktor bakhil atau pelit. Dalam arti, tidak suka mengeluarkan hartanya di jalan Allah SWT.
Allah berfirman, yang artinya, "Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS Ali Imran: 180)
Menolak bayar zakat
Tidak membayar zakat dan tidak bersedekah juga menjadi faktor penghalang rezeki rumah tangga, dan berkurangnya serta hilangnya keberkahan hidup. Allah SWT berfirman, yang artinya, "Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).' Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya" (QS Saba: 39).
Abai ibadah wajib harian
Meninggalkan tugas dan kewajiban sebagai seorang hamba kepada Allah SWT adalah hal yang tak patut. Mungkin, seseorang begitu sibuknya pada urusan duniawi, seperti terlalu padat jadwal di kantor dan sebagainya. Di pikirannya, kesibukan itu perlu dan tak mungkin ditinggalkan demi mendapatkan rezeki (baca: uang).
Kalau pun mendapat harta yang berlimpah karena kerja kerasnya di dunia, harta tersebut menjadi tidak berkah. Ini karena kewajibannya kepada Allah SWT ditinggalkan. Sebab, ia terlalu sibuk dengan dunia.
Uang haram
Mungkin ada kalanya rezeki rumah tangga menjadi susah karena sumber pendapatannya haram. Uang haram tidak berkah meski secara fisik memiliki harta yang berlimpah. Seorang Muslim harus menjemput rezeki dengan cara halal dan thayyib, serta berdasarkan ketentuan Alquran dan sunnah.
Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, jadikanlah aku merasa cukup dengan apa yang Engkau rezekikan, berikanlah berkah di dalamnya" (HR Hakim).
Hadis di atas mengandung pesan tentang keutamaan rezeki yang berkah. Bukan banyaknya rezeki yang membuat cukup, melainkan keberkahan itulah yang menjadikannya terasa lapang.
Tidur pagi hari
Ulama Imam Al Zarnuji dalam Ta'lim Al Muta'allim menyebutkan tentang hal ini. "Begitu pun tidur di pagi hari, yang juga dapat menghambat rezeki. Dan banyak tidur menyebabkan seseorang miskin harta dan juga miskin ilmu," terang sang alim.