Kamis 05 Sep 2024 16:08 WIB

Tafsir Surah Alquran yang Dibacakan di depan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus mendengar qari membaca Alquran surah al-Baqarah ayat ke-62.

Red: Hasanul Rizqa
Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat menghadiri acara dialog lintas agama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam agenda kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus mendatangi Masjid Istiqlal, Jakarta, pada hari ini. Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia itu diterima dengan hangat oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, beserta sejumlah tokoh umat Islam.

Saat acara dibuka, Paus Fransiskus dan hadirin tampak mendengarkan dengan khusyuk ayat-ayat suci Alquran dan pembacaan Injil. Salah satu yang dibacakan qari Muslim adalah surah al-Baqarah ayat ke-62.

Baca Juga

اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَالَّذِيۡنَ هَادُوۡا وَالنَّصٰرٰى وَالصّٰبِـِٕـيۡنَ مَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًـا فَلَهُمۡ اَجۡرُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡۚ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ

Artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati."

Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat itu menegaskan bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW lahir atau diangkat menjadi utusan Allah, sudah ada orang-orang yang beriman kepada-Nya. Bukan hanya itu, mereka pun percaya akan kedatangan sang Penutup para nabi Allah. Informasi akan datangnya Rasulullah SAW sudah disebut dalam Taurat maupun Injil.

Maka, orang-orang Nasrani, misalnya, yang tetap berpegang teguh pada Injil dan syariat Nabi Isa, maka mereka termasuk kalangan yang diterima imannya hingga Nabi Muhammad SAW tiba.

Dalam Tafsir al-Azhar, Prof Buya Hamka mengaitkan ayat di atas dengan Ali Imran ayat ke-85. Timbul pertanyaan: benarkah pendapat sebagian orang yang menyatakan, ayat Ali Imran itu membatalkan (nasikh) ayat ke-62 dari surah al-Baqarah?

Surah Ali Imran yang dimaksud sebagai berikut.

وَمَنۡ يَّبۡتَغِ غَيۡرَ الۡاِسۡلَامِ دِيۡنًا فَلَنۡ يُّقۡبَلَ مِنۡهُ‌ ۚ وَهُوَ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ

Artinya, "Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi."

Menurut Buya Hamka, al-Baqarah ayat ke-62 tidaklah dibatalkan oleh ayat ke-85 dari surah Ali Imran. "Ayat ini (QS Ali Imran: 85) bukanlah menghapuskan (nasikh) ayat yang sedang kita tafsirkan ini melainkan memperkuatnya. Sebab, hakikat Islam ialah percaya kepada Allah dan Hari Akhirat.

Percaya kepada Allah, artinya percaya kepada segala firman-Nya, segala rasul-Nya dengan tidak terkecuali. Termasuk, percaya kepada Nabi Muhammad SAW dan hendaklah iman itu diikuti oleh amal yang saleh" (hlm 217).

"Kalau dikatakan bahwa ayat ini (QS al-Baqarah: 62) di-nasikh-kan oleh ayat ke-85 surah Ali Imran itu, yang akan tumbuh ialah fanatik: mengakui diri Islam walaupun tidak pernah mengamalkannya. Dan, surga itu hanya dijamin untuk kita saja.

Tetapi, kalau kita pahamkan bahwa di antara kedua ayat ini adalah lengkap melengkapi, maka pintu dakwah senantiasa terbuka. Dan, kedudukan Islam tetap menjadi agama fitrah, tetap dalam kemurniannya, sesuai dengan jiwa asli manusia" (hlm 217).

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement