Kamis 05 Sep 2024 16:32 WIB

Maknai Pesan Paus Fransiskus, KH Masyhuril: Jangan Haus Kekuasaan

Pesan dari Paus dinilai bukan saja untuk umat Katolik tetapi untuk rakyat Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis.
Foto: Dok.Republika
Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Washliyah, KH Masyhuril Khamis menanggapi pesan Paus Fransiskus untuk masyarakat Indonesia. Sebelumnya, pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan itu berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menjadikan kekayaan alam Indonesia seperti emas, sebagai alasan untuk saling bertikai satu sama lain.

Kiai Masyhuril mengatakan, pesan yang disampaikan Paus Fransiskus mengandung pesan moral yang baik."Saya kira ini pesan moral yang baik (dari Paus Fransiskus) untuk mengingatkan bukan saja untuk umat Katolik, tapi pesan untuk rakyat lndonesia," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Kamis (5/9/2024). 

Baca Juga

Menanggapi pesan Paus Fransiskus, Kiai Masyhuril mengatakan, agama manapun tetap saja melihat bahwa dunia ini bukanlah segala-galanya, karenanya jangan merusak diri hanya karena urusan dunia.

"Jangan merusak diri dengan bermegah-megahan, abai untuk peduli lingkungan, haus kekuasaan dan harta meski dengan cara merampok, dan ini harusnya disadari para pemimpin khususnya kita di lndonesia," ujar Kiai Masyhuril.