REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Presisi Tbk (PPRE) meraih kontrak baru per Agustus 2024 sebesar Rp 6,3 triliun. Angka itu merupakan 80 persen dari target 2024. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, capaian tersebut naik dari Rp 4,6 triliun.
Direktur Utama PP Presisi Arzan mengatakan, nilai kontrak tersebut diperoleh dari jasa pertambangan, pembangunan bandara, jalan tol, production plant serta infrastruktur sipil lainnya. Maka demikian, total penambahan kontrak baru ini mayoritas berasal dari pemberi kerja external sebesar 85 persen dan PP Group sebesar 15 persen.
"Seiring dengan strategi perseroan untuk memperluas pangsa pasar eksternal atau diluar PP Group telah membuktikan PPRE mampu bersaing sektor konstruksi jasa pertambangan dan sipil nasional. Selain itu PPRE tetap bersinergi dengan PP Group dalam pembangunan infrastruktur sipil dan sejenisnya," kata dia, dikutip pada Kamis (5/9/2024).
Arzan menyebut, target perolehan kontrak baru 2024 Perseroan sekitar Rp 7-8 triliun, komposisi terbesar adalah pekerjaan jasa pertambangan dan jasa konstruksi sipil sebagai core business perseroan.
"Sebagai Perusahaan Konstruksi Terintegrasi Berbasis Alat Berat, kami yakin jasa pertambangan dapat menjadi bisnis yang berkelanjutan dan dapat memberikan dampak positif bagi Perseroan dalam rangka meningkatkan profitabilitas," ujar dia.
Arzan optimistis mampu mencapai target akhir tahun dengan menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 1-2 triliun dengan tetap didominasi pada pekerjaan jasa pertambangan pada kuartal III dan IV mendatang. Selanjutnya, perseroan sedang berproses dalam melakukan persiapan pemenuhan alat berat yang dibutuhkan untuk menunjang produktivitas perseroan, guna mencapai target revenue dan profit yang diproyeksikan.
“Kami tetap berfokus pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil yang dapat meningkatkan kinerja secara optimal pada tahun-tahun mendatang,” ujar Arzan.
Sebelumnya, pada awal 2024 Presisi menargetkan perolehan kontrak baru meningkat 15 sampai 20 persen year on year (yoy) pada 2024, dibandingkan capaian pada 2023, demikian dilansir dari Antara.