REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Krisis air bersih mulai dialami warga di Kota Cirebon pad amusim kemarau tahun ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun menyalurkan bantuan air bersih untuk membantu warga yang mengalami kondisi tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo mengatakan, warga yang mengalami krisis air bersih itu berada di RT 06 dan RT 08, RW 08 Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Menurut Andi, sumur milik warga di daerah tersebut mengering sehingga warga kesulitan memperoleh pasokan air bersih untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Kondisi tersebut, bahkan sudah terjadi sejak akhir Juli lalu. ‘’Untuk membantu mereka, kami sudah melakukan pengiriman bantuan air bersih,’’ ujar Andi, Kamis (5/9/2024).
Andi menyebutkan, tercatat sudah 24 ribu liter air bersih yang disalurkan oleh BPBD dan PDAM Kota Cirebon untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih. Pengiriman air bersih itupun rutin dilakukan tiga kali dalam sepekan. ‘’Kami sudah menyalurkan bantuan air bersih sejak Agustus hingga awal September ini,’’ kata Andi.
Andi mengatakan, pengiriman bantuan air bersih itu bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan warga. Apalagi pada September ini, kondisi cuaca masih panas. ‘’Kondisi cuaca lagi panas-panasnya. Sehingga penambahan pengiriman air bersih bisa saja ditambah,’’ katanya.
Apalagi, kata Andi, warga yang terdampak kekurangan air bersih itu cukup banyak. Seperti di RT 06, tercatat ada 280 kepala keluarga (KK) yang terdampak. Jumlah itu belum ditambah wargadi RT lainnya di wilayah tersebut.
Andi mengakui, wilayah Kelurahan Argasunya termasuk daerah yang menjadi langganan krisis air bersih saat musim kemarau. Karena itu, kedepannya diperlukan penanganan bersama dengan dinas terkait untuk solusi jangka panjang agar krisis air bersih tidak selalu berulang di daerah tersebut.