Kamis 05 Sep 2024 22:35 WIB

Fenomena Maraknya Orang Meninggal Tiba-tiba, Mengapa Jadi Salah Satu Tanda Kiamat?

Kematian adalah keniscayaan akan akan dihadapi makhluk Allah SWT

ilustrasi meninggal. Kematian adalah keniscayaan akan akan dihadapi makhluk Allah SWT
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
ilustrasi meninggal. Kematian adalah keniscayaan akan akan dihadapi makhluk Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Tidak ada angin, tidak ada hujan. Tidak ada riwayat sakit misalnya, tiba-tiba kita mendapat kabar seorang fulan meninggal dunia secara mendadak. Dan ternyata, fenomena semacam ini sangat banyak belakangan ini.

Mengenai kematian tiba-tiba ini, Yusuf bin Abdullah bin Yusuf al-Wabil, penulis kitab Asyrah as-Sa'ah menyebutkan bahwa kematian yang datang tiba-tiba atau mendadak merupakan salah satu dari tanda dekatnya kiamat.

Baca Juga

Hal ini didasarkan pada beberapa hadis Nabi SAW yang salah satunya hadits marfu' dari Anas bin Malik RA.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ

Dari Anas bin Mâlik, dia meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW beliau SAW bersabda, “Di antara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga dikatakan ‘ini tanggal dua’, masjid-masjid akan dijadikan jalan-jalan, dan munculnya (banyaknya) kematian mendadak.” (HR Thabarani).

Hadits ini merupakan bukti kebenaran ajaran Islam karena memang tingkat kematian mendadak di zaman sekarang sangat tinggi yang disebabkan oleh berbagai penyakit, terutama penyakit serangan jantung, akibat pola makan dan gaya hidup yang jarang terjadi di masa lalu.

Kematian bagi orang yang kafir dan lalai tidak akan memberikan isyarat kepada orang-orang yang ditinggalkan menjelang kematian mereka seperti isyarat yang diberikan oleh para nabi, rasul, dan orang-orang yang beriman.

Dan, sebelum kematian datang, sebagian orang-orang kafir yang melupakan peringatan Allah SWT dan lalai ini akan disiksa dengan siksaan dunia yang datang secara tiba-tiba (baghtatan). Allah SWT berfirman di dalam Surat al-Anam ayat 44.

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

Karena itulah, sebagian ulama salaf tidak menyukai kematian yang datang secara mendadak tanpa adanya isyarat-isyarat untuk mereka yang masih hidup dan juga dikhawatirkan tidak memberi kesempatan seseorang untuk meninggalkan wasiat dan mempersiapkan diri untuk bertobat dan melakukan amal-amal saleh lainnya.

Ulama yang tidak...

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement