REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden AS. Demikian ditegaskan Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada Kamis (5/9) dalam komentarnya tentang pernyataan Putin mengenai Wakil Presiden AS Kamala Harris.
"Tuan Putin harus berhenti berbicara tentang pemilu kami. Titik," ujar Kirby saat konferensi pers.
Ia menilai Putin tidak boleh memihak siapa pun dengan cara apa pun. Menurut Kirby, satu-satunya orang yang harus menentukan siapa presiden Amerika Serikat berikutnya adalah rakyat Amerika. "Dan kami akan sangat menghargai jika Tuan Putin berhenti membicarakan pemilu kami dan berhenti ikut campur di dalamnya," kata Kirby saat konferensi pers.
Sebelumnya, Rusia dilaporkan akan mendukung calon presiden Amerika Serikat Kamala Harris, seperti yang direkomendasikan oleh Presiden AS Joe Biden, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis.
"Saya menyatakan bahwa presiden saat ini, Biden, adalah favorit kami. Dia (Biden) dikeluarkan dari pencalonan, tetapi dia merekomendasikan agar semua pendukung menyokong Harris," kata Putin.
"Jadi kami akan melakukan hal yang sama – kami akan mendukungnya (Harris)," kata presiden Rusia itu, saat berpidato pada Forum Ekonomi Timur (EEF) di Vladivostok.
Putin menyadari bahwa Rusia bukanlah pihak yang berhak menentukan kandidat favorit pemilihan presiden AS, serta menambahkan bahwa presiden baru AS akan menjadi pilihan warga Amerika sendiri.
Kepala negara Rusia itu menyebut mantan Presiden AS Donald Trump telah menjatuhkan sejumlah besar sanksi terhadap Rusia. Putin mengutarakan harapannya agar Harris tidak akan mengikuti jejak Trump seperti itu.