Jumat 06 Sep 2024 13:30 WIB

Kiai Jeje: Pesan Paus Fransiskus Untuk Indonesia Ajaran Dasar Para Nabi

Paus Fransiskus berharap Palestina kembali damai.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Umat Katolik mengikuti misa akbar di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (5/9/2024). Misa akbar yang dihadiri oleh hampir 90 ribu umat Katolik tersebut dipimpin langsung oleh Pemimpin Gereja Katolik Dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus yang berlangsung pukul 17.00 -19.00 WIB.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Umat Katolik mengikuti misa akbar di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (5/9/2024). Misa akbar yang dihadiri oleh hampir 90 ribu umat Katolik tersebut dipimpin langsung oleh Pemimpin Gereja Katolik Dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus yang berlangsung pukul 17.00 -19.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin menanggapi pesan Paus Fransiskus untuk masyarakat Indonesia. Sebelumnya, Paus Fransiskus pemimpin umat Katolik dunia berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menjadikan kekayaan alam Indonesia seperti emas, sebagai alasan untuk saling bertikai satu sama lain.

Menurut Kiai Jeje, apa yang dipesankan Paus Fransiskus merupakan salah satu ajaran dasar dari semua agama langit yang dibawa para Nabi. Yaitu ajaran tentang kesatuan umat manusia, karena berasal dari nenek moyang yang satu, dan juga dari pencipta yang satu. Maka kebersatuan umat manusia adalah ajaran dasar bagi agama yang diturunkan dari satu tuhan yang sama, yaitu Allah SWT.

Baca Juga

"Sebagaimana dengan tegas dan jelas disebutkan di dalam Surat An-Nisa ayat satu," kata Kiai Jeje kepada Republika, Jumat (6/9/2024).

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (QS An-Nisa Ayat 1)

Kiai Jeje mengatakan, sangat tepat bahwa kekayaan paling berharga bukan pada kekayaan materil seperti emas dan perak. Tetapi pada persudaraan dan kebersamaan yang didasarkan atas iman kepada Allah, seperti yang disebutkan dalam Surat Ali Imran Ayat 103.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Berpegang Teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran Ayat 103)

Kiai Jeje mengungkapkan, namun sayang pada faktanya banyak manusia yang justru melanggar iman tauhidnya, menyeleweng dari ajaran suci para Nabi. Karena berubah mempersekutukan Tuhan dengan harta benda, jabatan, dan kesenangan dunia lainnya.

"Sehingga persaudaraan agama dan kemanusiaan jadi porak poranda dan hancur lebur seperti yang terjadi di sepanjang sejarah umat manusia," ujar Kiai Jeje.

Dalam pesannya, Paus Fransiskus menekankan kepada seluruh umat untuk tidak menyia-nyiakan anugerah Tuhan tersebut dengan memiskinkan diri atas kekayaan yang diberikan oleh Tuhan kepada masyarakat Indonesia. Sebaliknya, dikatakan Paus Fransiskus, Indonesia harus mampu mengembangkan dan mewariskan kekayaan tersebut, terutama kepada kaum muda.

"Semoga tidak ada seorang pun yang terjerumus dengan pesona fundamentalisme dan kekerasan. Semoga semua orang justru terpesona oleh impian bermasyarakat dan berkemanusiaan yang bebas, bersaudara, dan damai," ujar Paus Fransiskus.

Menurut Paus Fransiskus, Indonesia adalah negara yang besar, yang tercermin dengan berbagai mosaik budaya, suku bangsa, adat istiadat yang beragam, serta keanekaragaman ekosistem dan lingkungannya.

Ia juga mengapresiasi seluruh masyarakat yang menyambutnya pada kunjungannya kali ini dengan senyum yang ramah dan ikhlas, yang menurutnya merupakan tanda kecantikan dan keterbukaan batin masyarakat Indonesia.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement