REPUBLIKA.CO.ID, Nabi Muhammad SAW tentu tidak menerima gaji atau bayaran untuk tugas kenabiannya. Rasulullah menjalankan misi sebagai utusan Allah secara ikhlas dan hanya mengharapkan ridha dari Allah.
Namun, dalam kehidupan sehari-harinya sebelum menjadi Nabi, beliau sempat mendapatkan penghasilan dari perdagangan. Saat itu, Muhammad bekerja untuk Khadijah binti Khuwailid sebagai pedagang.
Memang tidak ada catatan yang secara spesifik menyebutkan jumlah gaji atau bayaran yang beliau terima. Namun, Ibnu Sa’d dalam thabaqat-nya mengisahkan, Khadijah pernah memberikan hadiah unta kepada Nabi untuk berdagang ke Syam.
Saat itu, paman Nabi yang bernama Abu Thalib meminta kepada Khadijah untuk menggaji Muhammad muda dengan empat ekor unta. Khadijah pun memenuhi permintaan itu.
“Jika engkau meminta bayaran empat unta untuk orang lain yang aku benci saja pasti aku lakukan, apalagi untuk kerabat yang aku sukai," kata Khadijah.
Diketahui bahwa Khadijah, yang merupakan seorang wanita kaya dan pengusaha sukses, sangat menghargai kejujuran dan keterampilan Nabi Muhammad dalam berdagang. Khadijah mempekerjakan Nabi Muhammad untuk memimpin karavan dagang ke Syam (Suriah), dan dari hasil perdagangan tersebut, keuntungan yang diperoleh Khadijah pun jauh lebih besar dari sebelumnya.
Karena keberhasilan tersebut, diyakini bahwa Nabi Muhammad SAW menerima kompensasi yang layak atas kerja keras dan integritasnya. Keberhasilan dan reputasi Nabi sebagai pedagang yang jujur inilah yang kemudian membuat Khadijah tertarik hingga akhirnya meminang beliau untuk menikah.
Meski tidak ada angka pasti, jelas bahwa hubungan antara Nabi Muhammad dan Khadijah lebih berlandaskan pada kepercayaan, rasa hormat, dan cinta, bukan semata-mata pada aspek materi atau gaji.
Meskipun mendapatkan pengasilan dari dagangannya, beliau juga tidak pernah menumpuk kekayaannya. Sebagai contoh, Nabi SAW sering mendermakan harta yang dimilikinya kepada fakir miskin, dan beliau selalu hidup sederhana. Rumah beliau sangat sederhana, dan beliau bahkan pernah mengikatkan batu ke perutnya karena menahan lapar.
Nabi Muhammad SAW adalah teladan dalam hidup yang penuh kesederhanaan dan ketulusan, sehingga fokus beliau adalah pada misi kenabian dan menegakkan ajaran Islam, bukan pada harta atau gaji.