Ahad 08 Sep 2024 21:18 WIB

Program Genius, Kang DS: Demi Turunkan Angka Stunting di Kabupaten Bandung

Program Genius ini sangat penting dan perlu dilanjutkan.

Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di lingkungan SDN Pameungpeuk 03 Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung antusias saat menyambut kehadiran Bupati Bandung Dadang Supriatna, Ahad (8/9/2024).
Foto: Dok Republika
Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di lingkungan SDN Pameungpeuk 03 Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung antusias saat menyambut kehadiran Bupati Bandung Dadang Supriatna, Ahad (8/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di lingkungan SDN Pameungpeuk 03 Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung antusias saat menyambut kehadiran Bupati Bandung Dadang Supriatna, Ahad (8/9/2024). Kunjungan kerja Bupati Bandung itu dalam rangka kegiatan program Genius (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa tahun 2024) yang dilaksanakan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Selain SDN Pameungpeuk 03, program Genius ini dengan sasaran para siswa SDN Waas 02 dan SDN Palasari 03 Kecamatan Pameungpeuk.

Baca Juga

Program Genius ini kemudian ditindaklanjuti dan dikemas Pemkab Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung dengan sasaran para pelajar SD, selain di daerah yang cukup tinggi angka stunting-nya.

Kunjungan Bupati Bandung itu didampingi Kepala Dispakan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung Tata Irawan.

Dadang Supriatna mengatakan program Genius ini sangat penting dan perlu dilanjutkan. “Untuk keberlangsungan dalam rangka menurunkan angka stunting dan menjadikan anak-anak sekolah kita jiwa raga yang sehat untuk bisa lebih cerdas dan bisa menggapai cita-citanya,” harap Bupati Bedas.

Bupati Bandung mengatakan bahwa program Genius ini dinilai sangat luar biasa, dan tentunya selaras dengan program Pemkab Bandung.

“Untuk terus bagaimana mengadakan makanan bergizi dalam rangka untuk mencerdaskan anak bangsa kita,” katanya.

Ia mengatakan beberapa gerakan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang berkaitan dengan penurunan angka stunting di Kabupaten Bandung, ini menandakan ada kebijakan yang sangat luar biasa.

“Tentu berdasarkan instruksi dari Pak Presiden, angka stunting harus betul-betul kita turunkan. Angka stunting saat ini masih ada di angka 9 persen lagi,” katanya.

Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, mengatakan, program Genius ini harus disinergikan dengan beberapa OPD di Kabupaten Bandung.

“Yang pada akhirnya bisa mencapai satu tujuan, terutama ada kerja sama dari kepala desa, kepala sekolah, para guru dan minta bantuan dari para orang tua siswa,” ujarnya.

Menurutnya, pola hidup sehat diawali dari rumah. “Maka kunci keberhasilan supaya anak kita sehat, itu tergantung pendidikan dan ibu asuh di rumah masing-masing,” ucapnya.

Kang DS berharap, berikan motivasi, semangat dan ucapan yang positif kepada anak-anak. Karena dengan ucapan positif akan menambah energi, untuk terus mempunyai keyakinan dalam menggapai masa depan yang lebih baik.

“Manakala anak-anak kita punya keyakinan, manakala anak-anak kita punya komitmen dan optimisme, bahkan dengan sendirinya apa yang dilakukan untuk menuju tujuannya nanti, saya nyatakan dan meyakinkan akan tercapai,” tuturnya.

“Maka kerja sama ini penting antara guru, kepala sekolah, orang tua, dan juga kepala desa yang memiliki wilayah di desa. Juga puskesmas yang mempunyai tugas untuk terus memberikan edukasi dengan bagaimana pola hidup yang sehat. Termasuk pola pendidikan yang sehat bisa diterapkan di sekolah,” imbuhnya.

Kang DS juga terus berusaha untuk memberikan perhatian dalam upaya peningkatan kualitas infrastruktur sekolah, di antaranya kaitan dengan revitalisasi sekolah.

“Maka jadikan sekolah tempat yang nyaman. Insya Allah program Genius akan terus kita lanjutkan. Dan tentunya kita akan terus merevitalisasi sarana prasarana pendidikan, termasuk memberikan yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Bandung lebih Bedas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dispakan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania mengatakan program Genius sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2045.

“Selain mendapat dukungan dari Badan Pangan Nasional, yaitu memilih Kabupaten Bandung dalam kegiatan Genius ini. Selain itu pelaksanaan Genius ini berkat dukungan dari Bapak Bupati Bandung kepada anak-anak atau para pelajar,” katanya.

Ina mengatakan sebanyak 185 siswa di sekolah itu mendapatkan kudapan dengan gizi yang baik selama dua bulan atau hingga 2 Oktober 2024.

“Agar mereka bisa tumbuh sesuai dengan yang kita harapkan. Untuk menjadi generasi yang andal dalam menghadapi Indonesia Emas 2045,” katanya.

Lebih lanjut Ina mengatakan, program Genius ini yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional. Di Jawa Barat, katanya, ada tiga kabupaten, di antaranya Kabupaten Bandung.

“Untuk support kudapannya dari Badan Pangan Nasional, satu Minggu hanya tiga kali diberikan hari Senin, Rabu dan Jumat. Dengan dukungan Pak Bupati Bandung, hari Selasa dan Kamis, kita juga menyediakan kudapan untuk anak-anak sehingga dalam lima hari mereka mendapatkan kudapan dari Badan Pangan Nasional dan Pemkab Bandung,” tuturnya.

Pada hari Sabtu, kata Ina, karena anak-anak masih sekolah, Pemkab Bandung bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Pameungpeuk dan para orang tua siswa.

“Mereka menyediakan kudapan dari rumahnya masing-masing,” katanya.

Ina mengatakan bahwa kegiatan ini adalah yang kedua di Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Kegiatan pertama dilaksanakan di Kecamatan Pacet, dengan jumlah dua Sekolah Dasar atau sekitar 500 anak.

“Kemudian kita terpilih lagi karena dirasa kita sudah bisa mengembangkan karena ada replika yang akan diberikan juga di tahun 2025 oleh Pak Bupati. Di luar yang Bapanas sampaikan,” jelasnya.

Ia mengatakan kegiatan program Genius ini diprioritaskan di daerah yang rentan stuntingnya cukup tinggi.

“Makanya, waktu itu kita pilih Pacet, dan hari ini di Pameungpeuk,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement