Senin 09 Sep 2024 09:52 WIB

Menag: MTQ Nasional XXX di Kaltim Tandai Peradaban Baru Bangsa

Kota Samarinda diharapkan menjadi cerminan bagaimana Alquran meresapi kehidupan.

Sejumlah kafilah asal DKI Jakarta menari saat mengikuti Pawai Taaruf Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9/2024). Pawai yang diikuti peserta dari sekitar 20 provinsi dan 10 kabupaten/kota se-Kaltim tersebut merupakan rangkaian dari MTQ Nasional ke-30 yang bertemakan Mewujudkan Masyarakat Cinta Al Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah kafilah asal DKI Jakarta menari saat mengikuti Pawai Taaruf Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9/2024). Pawai yang diikuti peserta dari sekitar 20 provinsi dan 10 kabupaten/kota se-Kaltim tersebut merupakan rangkaian dari MTQ Nasional ke-30 yang bertemakan Mewujudkan Masyarakat Cinta Al Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-30 yang diselenggarakan di Kalimantan Timur merupakan simbol peradaban baru bagi bangsa Indonesia.

 

Baca Juga

"Pemilihan Kaltim sebagai tuan rumah MTQ Nasional bukan hanya sebagai tempat penyelenggaraan, tetapi juga sebagai simbol dimulainya babak baru dalam sejarah Indonesia," ujar Yaqut dalam sambutannya pada pembukaan MTQ ke-30 di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Ahad malam (8/9/2024).

 

Kota Samarinda yang dikenal sebagai Kota Tepian, diharapkan menjadi cerminan bagaimana Alquran meresapi kehidupan, menginspirasi kebangkitan spiritual, moral, dan budaya di bumi Nusantara.

 

"Tak lama sebelumnya, kita telah melaksanakan upacara peringatan Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara," ucap Yaqut menandaskan daerah Kaltim sebagai penyangga utama IKN.

 

Dia melanjutkan, guna mendukung program prioritas Kementerian Agama, MTQ ke-30 tahun 2024 ini telah mengimplementasikan berbagai inovasi, termasuk penggunaan aplikasi digital untuk pendaftaran peserta dan penilaian lomba.

 

"Aplikasi ini memungkinkan masyarakat mengakses nilai secara langsung setelah setiap perlombaan selesai," ujar Yaqut.

 

Selain itu, dia  juga menyoroti pentingnya inklusivitas dalam MTQ dengan menyertakan perlombaan bagi kelompok disabilitas, khususnya tunanetra. Hal ini menunjukkan keterbatasan fisik tidak menghalangi kemuliaan dan keindahan tilawah Alquran.

 

Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat Kalimantan Timur yang telah mendukung untuk menyukseskan MTQN XXX. Ia berpesan, MTQ Nasional XXX ini bukan hanya milik umat Islam, tetapi juga melibatkan dukungan dan partisipasi dari saudara-saudara yang berbeda keyakinan.

 

"Kehadiran mereka memperlihatkan betapa kukuhnya ikatan kebangsaan Indonesia, di mana perbedaan menjadi kekuatan dan keragaman menjadi anugerah," kata Yaqut.

 

Presiden Joko Widodo yang secara simbolis menabuh bedug tanda dimulainya MTQ Nasional XXX juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan ajang nasional yang berlangsung 8-15 September 2024.

 

"Penting untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran seperti kejujuran, keadilan, perdamaian, dan persatuan untuk semakin kokoh dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari," kata Jokowi.

 

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengharapkan pergelaran MTQ Nasional XXX membawa keberkahan di Benua Etam, termasuk adanya peningkatan tali persaudaraan antardaerah hingga dampak positif bagi perekonomian daerah.

 

"Semoga MTQ Nasional ke-30 ini memberikan pengalaman kesan dan kenangan manis dan tidak Terlupakan pada seluruh kafilah," tutur Akmal.

 

Pembukaan MTQ Nasional XXX berlangsung meriah. Sejumlah pejabat yang mewakili dari 35 provinsi juga turut hadir.

Terdapat berbagai pertunjukan seni, termasuk juga penampilan tilawah dari para juara MTQ Nasional tahun lalu. Teater yang menarasikan masuknya Islam di Kalimantan Timur ditampilkan pula pada seremonial pembukaan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement