Selasa 10 Sep 2024 02:16 WIB

Bagaimana Nasib Operasional PLTU di Tengah Upaya Masif Transisi Energi?

Pemerintah menargetkan tercapainya NZE di 2060 atau lebih cepat.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
PLTU Cirebon I rencananya akan pensiun dini pada 2035 mendatang.
Foto: Dok Cirebon Power
PLTU Cirebon I rencananya akan pensiun dini pada 2035 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi harus sejalan dengan komitmen kebijakan Net Zero Emission (NZE). Pemerintah menargetkan tercapainya NZE di 2060 atau lebih cepat.

Namun, tak bisa dipungkiri, saat ini masih ada ketergantungan pada energi fosil. Perlu dicari jalan tengahnya. Langkah konkret yang akan diambil terkait pemanfaatan batubara dalam pembangkit listrik meliputi pengurangan secara bertahap dan penerapan Clean Coal Technology (CCT) pada pembangkit yang masih beroperasi.

Baca Juga

"Seiring dengan upaya Indonesia menuju net zero, kami berkomitmen untuk memastikan keamanan pasokan energi dalam negeri tetap terjaga. Batubara akan tetap memiliki perannya sesuai dengan bauran energi kita. Namun menuju net zero akan didukung oleh kebijakan, investasi, dan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ramah lingkungan," kata Bahlil di Acara Coaltrans Asia 2024 di Bali, lewat keterangan resmi Kementerian ESDM, pada Senin (9/9/2024).

Terkait dengan kebijakan PLTU, pemerintah saat ini sedang menyusun peta jalan pemensiunan dini PLTU berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Sebanyak 13 PLTU direncanakan akan dipensiunkan secara dini secara bertahap dengan mempertimbangkan keekonomian serta tidak menimbulkan gejolak kekurangan pasokan dan kenaikan harga listrik.