REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dalam Islam, ada tuntunan doa untuk menghilangkan segala resah atas masalah yang dihadapi. Juga selalu ingat untuk terus bersabar. Sebagaimana firman Allah SWT, "Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS Az-Zumar ayat 10)
Berikut ini doa yang patut dibaca ketika merasa resah atau gelisah maupun sedih.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seseorang tidak akan mengalami kesulitan atau kesedihan. Kemudian beliau SAW bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي، إِلا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَجًا
Latin:
Allahumma inni 'abduka wabnu 'abdika, wabnu amatika, naasiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qodhoo uka, as aluka bikullis min huwa laka sammayta bihi nafsaka, aw 'allamtahu ahadan min kholqika, aw an zaltahu fii kitaabika, aw ista' tsarta bihi fii 'ilmil ghoybi 'indaka, an taj'alal qur aana robii a qolbi, wa nuuro shodrii, wa jilaa a huznii wa zahaaba hammi, illa azhaballoh hammahu wa huznahu wa abdalahu makaanahu farojan.
Artinya:
'Ya Allah, sesungguhnya aku ini hamba-Mu, anak hamba-Mu dan anak umat-Mu. Ubun-ubunku di tangan-Mu, berlalu dalam keputusan-Mu, yang adil dalam ketentuan-Mu. Aku mohon kepadamu dengan tiap-tiap nama yang menjadi milik-Mu dimana Engkau menyebut diri-Mu dengannya, atau Engkau menurunkannya dalam kitab-Mu atau Engkau menentukannya dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan Al-Qur’an penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penyibak kedukaannku dan penghapus kesusahanku.'
Kecuali Allah akan menghilangkan kesusahan dan kesedihannya, dan Allah akan menggantikan pada tempatnya jalan keluar. Kemudian perawi menyampaikan bahwa dikatakan, "Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?" Rasulullah SAW bersabda, "Ya. Orang yang telah mendengar ini harus mempelajarinya." (HR Ahmad).