Selasa 10 Sep 2024 01:28 WIB

Paus Fransiskus Sudah Tinggalkan RI, tapi Begini Dampak Positifnya Buat Indonesia

Kunjungan Paus Fransiskus sematkan citra aman Indonesia di dunia.

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan kunjungan Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus ke tanah air pada 3-6 September, menyematkan citra aman Indonesia di mata internasional, sekaligus menegaskan tingginya toleransi antarumat beragama.

"Kehadiran Sri Paus memberikan citra bahwa Jakarta itu aman, kemudian ternyata kehidupan bertoleransi antaragama di kita, dan itu bisa dilihat langsung oleh beliau. Karena yang menyambut dengan antusias tidak hanya umat Katolik, tapi juga umat agama lain, dan saya pikir ini sesuatu yang harus kita jaga," kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dalam acara Weekly Press Brief with Sandi Uno (WBSU), di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Keamanan merupakan salah satu unsur utama dalam memajukan kepariwisataan nasional, sehingga dengan kunjungan Paus Fransiskus yang mengundang 90 ribu umat Katolik ke Jakarta tersebut, mengukuhkan bahwa Indonesia merupakan negara yang aman, toleran, sekaligus menjadi ajang promosi wisata.

Lebih lanjut, Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta Sutrisno Iwantono menyampaikan dalam kunjungan tersebut hampir seluruh hotel di DKI Jakarta terisi, mengingat kehadiran Paus Fransiskus mengundang umat Katolik di seluruh wilayah tanah air datang untuk mengikuti Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Dia mencatat, perhelatan tersebut telah meningkatkan tingkat keterisian hotel (occupancy rate) sebesar 20-25 persen dibandingkan hari biasa.

"Rata-rata peningkatan dibandingkan biasa itu bisa naik sekitar 20-25 persen. Tapi tentu ada yang lebih, ada yang kurang, Ini tergantung dari lokasinya," kata dia pula.

Pihaknya berharap, perhelatan besar seperti itu dilaksanakan secara periodik, sehingga distribusi pemajuan kepariwisataan dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan.

"Selama ini kan lokasinya lebih banyak di sekitar GBK. Sehingga hotel-hotel yang mendapatkan manfaat memang di situ. Ke depan tentu kita berharap juga bisa disebar ke wilayah-wilayah di DKI Jakarta, ada selatan, ada utara, ada barat. Karena hal ini juga akan memberikan distribusi yang baik bagi semua pelaku," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement