Selasa 10 Sep 2024 19:14 WIB

Santri Dapat Digerakkan untuk Gerakan Siaga Bencana

Santri menjadi salah satu penggerak siaga bencana.

Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi simulasi siaga bencana.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Ilustrasi simulasi siaga bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berharap pesantren dapat membentuk santri siaga bencana, sehingga mereka bisa melakukan respons cepat ketika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

"Dengan mengajak rekan-rekan dari pondok pesantren diharapkan dapat membentuk santri siaga bencana," kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Amni Najm saat memberikan sosialisasi program "Belajar Ilmu Bencana Sejak Dini" (Beli Nasi) di MTs Ponpes Nurut Thullab Desa Kalisemut, Kecamatan Padang di Lumajang, Senin.

Baca Juga

Dia menjelaskan program Beli Nasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan anak-anak dalam menghadapi bencana, khususnya di lingkungan pondok pesantren di Lumajang.

Program yang dicanangkan oleh BPBD Lumajang tersebut memberikan pendidikan kebencanaan serta untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk mempersiapkan dan mengatasi bencana.