Selasa 10 Sep 2024 11:59 WIB

Jumlah Investornya Naik 240 Persen, Saham Syariah Makin Diminati

639 saham syariah yang merupakan 68 persen dari total saham tercatat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.087 melemah 79,49 poin atau minus 1,11 persen dari perdagangan sebelumnya. Pelemahan IHSG terjadi usai Israel membalas serangan Iran. Ketegangan Iran dengan Israel yang semakin memanas tersebut menimbulkan sintimen negatif terhadap pasar modal Tanah Air.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.087 melemah 79,49 poin atau minus 1,11 persen dari perdagangan sebelumnya. Pelemahan IHSG terjadi usai Israel membalas serangan Iran. Ketegangan Iran dengan Israel yang semakin memanas tersebut menimbulkan sintimen negatif terhadap pasar modal Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata harian nilai transaksi dari saham syariah adalah sebesar 58 persen dari total nilai transaksi di BEI, rata-rata harian frekuensi transaksi dari saham syariah adalah sebesar 71 persen. Sementara kapitalisasi pasar dari saham yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia mencapai 54 persen dari total kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI.

"Hal ini menunjukkan bahwa saham syariah masih diminati investor," seperti yang tertulis dalam keterangan resmi BEI, Selasa (10/9/2024).

Baca Juga

Hingga Senin (9/9/2024) kemarin terdapat 639 saham syariah yang merupakan 68 persen dari total saham tercatat. Untuk efek syariah selain saham per Juli 2024, sudah terdapat 251 reksa dana syariah dan 2 ETF syariah.

Sementara pada sukuk, terdapat 240 sukuk korporasi dan per 29 Agustus 2024 terdapat 93 sukuk negara. Dari sisi transaksi pada Senin kemarin, secara year-to-date (ytd), rata-rata harian volume transaksi dari saham yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia sebesar 76 persen dari total volume transaksi di BEI.

Dari sisi jumlah investor, berdasarkan data yang dihimpun dari Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB-SOTS), jumlah investor saham syariah memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan. Jumlah investor saham syariah dalam lima tahun terakhir sejak tahun 2018 telah meningkat 240 persen dari 44.536 investor, menjadi 151.560 investor pada Juli 2024.

Sebagai lembaga yang resmi mengelola wakaf, para Nazhir selalu dilibatkan dalam pembekalan kompetensi pasar modal syariah, terutama terkait wakaf saham. Selain itu, BEI juga membantu memfasilitasi hubungan antara Nazhir, seperti Badan Wakaf Indonesia (BWI), Dompet Dhuafa, Rumah Wakaf, Wakaf Warrior, dan Sinergi Foundation, dengan AB-SOTS agar sosialisasi terkait pasar modal syariah terus dilakukan secara berkesinambungan dengan stakeholders terkait.

Atas hasil yang gemilang tersebut, BEI berhasil meraih penghargaan untuk kategori "Inovasi Pengembangan Wakaf" dari Forum Wakaf Produktif (FWP) pada acara Musyarawah Nasional (Munas) FWP yang ke-3 di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan atas inovasi BEI mengembangkan wakaf saham di Indonesia.

Sebelumnya, selama empat tahun berturut-turut BEI mendapat penghargaan sebagai "The Best Islamic Capital Market" dari Global Islamic Finance Award. BEI juga sudah mendapatkan tiga penghargaan di tingkat nasional, yaitu IAEI Award 2019 dalam kategori "Pengembangan Pasar Modal Syariah" pada 2019, Anugerah Syariah Republika Award dalam kategori "Lembaga Penggerak Investasi Syariah" pada 2023 dan award dari Forum Wakaf Produktif dalam kategori "Inovasi Pengembang Wakaf" pada tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement