Selasa 10 Sep 2024 12:56 WIB

Dua Pemain Australia Gelar Klinik Sepak Bola di Sekolah Al Syukro Universal Dompet Dhuafa

Program BRIDGE menghubungkan sekolah di Indonesia dengan sekolah mitra di Asutralia.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Mantan bintang sepak bola Australia Josh Kennedy dan Gema Simon menggelar pelatihan sepak bola bersama siswa-siswi dari program Sekolah Australia-Indonesia Building Relationship through intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE), di SD Islam Al Syukro, Ciputat, Tangerang Selatan pada Selasa (10/9/2024) pagi.
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Mantan bintang sepak bola Australia Josh Kennedy dan Gema Simon menggelar pelatihan sepak bola bersama siswa-siswi dari program Sekolah Australia-Indonesia Building Relationship through intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE), di SD Islam Al Syukro, Ciputat, Tangerang Selatan pada Selasa (10/9/2024) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bagian dari menyambut laga Indonesia vs Australia di kualifikasi Piala Dunia 2026 dan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia, bintang sepak bola Australia Josh Kennedy dan Gema Simon menggelar pelatihan sepak bola. Pelatihan sepak bola dengan siswa-siswi dari program Sekolah Australia-Indonesia Building Relationship through intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE) berlangsung di SD Islam Al Syukro, Ciputat, Tangerang Selatan pada Selasa (10/9/2024) pagi.

Josh adalah mantan pemain timnas Australia. la telah bermain dalam 36 pertandingan. Sedangkan Gema adalah mantan pemain timnas wanita Australia yang berjuluk Matilda. Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi dari jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.

Baca Juga

Josh mengaku senang dirinya dapat berbagi ilmu dengan para pelajar. Ia menilai Indonesia memiliki talenta-talenta yang baik di cabang sepak bola. "Senang bisa berbagi pengetahuan dengan pelajar disini. Indonesia memiliki talenta-talenta muda sepak bola yang bagus," kata dia.

Josh melihat perkembangan sepak bola Indonesia saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya.

Direktur Perguruan Islam Al Syukro Universal Dompet Dhuafa Cicih Kurniasih menjelaskan, program ini didanai oleh Pemerintah Australia dan diimplementasikan oleh Asia Education Foundation (AEF) di bawah Asialink, University of Melbourne.

Program ini bertujuan untuk membangun kemitraan sekolah yang berkelanjutan antara Indonesia dan Australia. Juga untuk meningkatkan kemampuan guru Indonesia dan Australia, serta meningkatkan kompetensi global dan mengembangkan sikap positif terhadap sesama peserta.

“Sekolah Al Syukro yang berdiri dari wakaf produktif ini, diharapkan juga menjadi percontohan bagi sekolah lainnya, dalam menunjang dan mendorong pendidikan secara global sehingga para pelaku dunia pendidikan dapat beradaptasi di era yang semakin terbuka terhadap dunia luar,” kata Cici.

Program BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement) menghubungkan sekolah-sekolah di Indonesia dengan sekolah-sekolah mitra di Australia, dan membangun hubungan antara komunitas sekolah Indonesia dan Australia, serta menyediakan akses terhadap pengetahuan dan keterampilan baru bagi para pengajar Indonesia dan Australia.

Program BRIDGE telah berjalan selama 16 tahun di Indonesia dan sejauh ini telah membentuk sebanyak 253 kemitraan sekolah Indonesia - Australia. Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia didanai oleh Pemerintah Australia dan dilaksanakan oleh Asia Education Foundation (AEF) di University of Melbourne. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement