Selasa 10 Sep 2024 14:24 WIB

Skema yang tak Sesuai di UU EBET, YLKI: Merugikan Konsumen

Skema power wheeling bisa meningkatkan risiko kenaikan tarif listrik.

Red: Friska Yolandha
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan penerapan skema power wheeling pada akhirnya akan membebani konsumen. Dengan penerapan skema itu, akan ada risiko peningkatan tarif listrik.

“Pemerintah sebaiknya jangan gegabah menerapkan sistem power wheeling dalam sistem ketenagalistrikan kita. Karena implementasi power wheeling dalam jangka panjang akan merugikan konsumen,” kata Tulus, Selasa (10/9/2024).

Baca Juga

Menurutnya, skema power wheeling itu sangat berbahaya karena memperbolehkan produsen listrik swasta menggunakan jaringan yang selama ini dikelola negara.

“Jika sudah ada peran swasta, dikhawatirkan bakal terbentuk kartel atau oligopoli dalam sistem ketenagalistrikan. Dengan adanya campur tangan swasta, maka pemerintah akan sulit mengintervensi penentuan tarif listrik,” katanya.