Selasa 10 Sep 2024 17:56 WIB

Mobil Bensin Semakin tak Diminati, Honda Kurangi Karyawan di Pabrik Mobilnya di China

Ini merupakan perusahaan patungan kedua Honda di China.

Red: Firkah fansuri
Seorang pria memeriksa sedan Honda Civic di acara promosi barang lama untuk barang baru di Handan, provinsi Hebei, pada bulan April.
Foto: China Daily
Seorang pria memeriksa sedan Honda Civic di acara promosi barang lama untuk barang baru di Handan, provinsi Hebei, pada bulan April.

REPUBLIKA.CO.ID,GUANGZHOU -- Honda Motor akan mengurangi staf di perusahaan patungannya di China dengan Dongfeng Motor Group. Nikkei mendapat informasi pada Senin (9/9/2024), perusahaan patungan kedua produsen mobil Jepang di China itu melakukan pemutusan hubungan kerja karena konsumen negara itu beralih dari mobil bermesin bensin

Dongfeng Honda Automobile pada akhir Agustus mulai menawarkan karyawannya untuk pensiun dini. Upaya tawaran itu akan berakhir bulan ini.

Baca Juga

Jumlah karyawan yang terkena dampak belum diungkapkan. Kepergian sukarela berlaku untuk pekerja produksi di tiga pabrik yang terutama memproduksi kendaraan bertenaga bensin.

Salah satu dari tiga pabrik menghentikan operasi mulai November, Honda telah mengumumkan sebelumnya. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 240.000 unit.