Selasa 10 Sep 2024 18:44 WIB

Kim Jong Un Bersumpah Tingkatkan Kekuatan Nuklir untuk Lawan Ancaman Amerika

Kim menuduh Amerika Serikat membentuk blok di wilayah tersebut yang dianggap ancaman.

Red: Mas Alamil Huda
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri penandatanganan bilateral di kediaman kenegaraan di Pyongyang, Korea Utara, 19 Juni 2024. Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korut saat itu.
Foto: EPA-EFE/KRISTINA KORMILITSYNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri penandatanganan bilateral di kediaman kenegaraan di Pyongyang, Korea Utara, 19 Juni 2024. Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korut saat itu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada sebuah upacara peringatan ulang tahun ke-76 berdirinya negara tersebut bersumpah untuk meningkatkan kemampuan nuklir untuk melawan ancaman. Kim mengatakan, tugas pertama pemerintahannya adalah memperkuat dan mengembangkan kemampuan militer untuk berperang dan melindungi negara.

“DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) akan secara bertahap memperkuat kekuatan nuklirnya yang mampu sepenuhnya mengatasi setiap tindakan ancaman yang dilakukan oleh negara-negara saingannya yang mempunyai senjata nuklir,” kata Kim seperti dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea pada Selasa (10/9/2024).

Baca Juga

DPRK, lanjutnya, akan melipatgandakan langkah-langkah dan upaya untuk membuat semua angkatan bersenjata negara, termasuk kekuatan nuklir, sepenuhnya siap untuk bertempur. Kendati demikian, Kim menuduh Amerika Serikat membentuk blok di wilayah tersebut yang merupakan ancaman besar bagi negaranya.

“Di bawah berbagai ancaman yang ditimbulkan Amerika Serikat dan pengikutnya serta di bawah kondisi keamanan yang kita hadapi, kepemilikan kekuatan militer yang kuat adalah kewajiban dan hak untuk hidup yang tidak boleh dilewatkan oleh Partai dan Pemerintah kita sedikitpun dan tidak boleh membuat konsesi,” ucapnya.