Rabu 11 Sep 2024 07:54 WIB

Setelah Bom Zona Kemanusiaan, Israel Bunuh Anak-Anak di Jabalia

Pengeboman Al-Mawasi meninggalkan kawah sedalam 10 meter.

Red: A.Syalaby Ichsan
Kamp pengungsian Jabalia
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Kamp pengungsian Jabalia

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Agresi militer Israel terhadap jalur Gaza telah berlangsung selama 340 hari berturut-turut. Bom dan peluru Israel dinilai tak mengenal mana pejuang dan warga sipil. Usai membantai puluhan warga yang sedang mengungsi di zona kemanusiaan Al-Mawasi, Khan Younis, penjajah kembali melakukan pembantaian kepada warga sipil di Jabalia al-Balad yang berada di bagian utara jalur Gaza pada Selasa (10/9/2024) malam. 

Dalam penghitungan awal, tim Pertahanan Sipil di Jalur Gaza menemukan delapan jenazah syuhada, termasuk tiga anak-anak dan dua wanita, bersama dengan beberapa orang yang terluka setelah Israel mengebom rumah Dr. Akram al-Najjar di Universitas Terbuka al-Quds.

Baca Juga

Di Gaza City, koresponden Al-Mayadeen melaporkan, pengeboman Israel terhadap sebuah kedai makanan populer di Lapangan al-Shawa, sebelah timur kota, mengakibatkan enam orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka. Lebih jauh lagi, serangan di daerah Yarmouk menyebabkan tewasnya lima orang, termasuk dua wanita dan seorang anak, dan menyebabkan dua belas orang lainnya terluka.

Beberapa warga sipil syahid di Gaza City. Sementara itu, warga lainnya terluka di lingkungan Shuja'iyya, yang terletak di sebelah timur kota. Hal ini terjadi bersamaan dengan penargetan lingkungan al-Zaytoun, yang juga mengakibatkan lebih banyak korban.