Rabu 11 Sep 2024 08:03 WIB

Sejarah Kubah Dalam Peradaban Islam

Kubah diadopsi Islam dari arsitektur bangunan khas Mediterania atau Bizantium.

Red: Hasanul Rizqa
Masjid Raya al-Azhom di Tangerang, Banten, menampilkan corak khas masjid berkubah raksasa.
Foto: dok rep
Masjid Raya al-Azhom di Tangerang, Banten, menampilkan corak khas masjid berkubah raksasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubah (dome) terasa dekat dengan umat Islam. Ya, karena sebagian besar masjid memiliki kubah di atapnya. Sejarah mencatat, sejak abad ketujuh, hampir seluruh masjid di dunia selalu menyertakan kubah sebagai elemen wajib.

Namun, tahukah Anda bahwa kubah sejatinya bukan berasal dari budaya Islam. Jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, kubah sudah menjadi arsitektur populer di wilayah Laut Tengah (Mediterania) yang dikelilingi benua Eropa, Afrika, dan Asia.

Baca Juga

Secara bahasa, dome--bahasa Inggris untuk kubah--berasal dari Bahasa Latin, domus yang berarti rumah. Adapun nama kubah, yang juga digunakan dalam bahasa Indonesia, digunakan menyebut konstruksi setengah lingkaran itu. Istilah ini berasal dari Bahasa Suriah, qubba, yang kemudian dipopulerkan di Tanah Arab.

Masjid berkubah pertama dalam sejarah Islam dibangun di al-Quds (Yerusalem), Palestina antara tahun 685 hingga 691 Masehi oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Umayyah.