Rabu 11 Sep 2024 14:59 WIB

Ketika Kelahiran Nabi Muhammad, Terjadi Peristiwa Menggemparkan di Persia

Nabi Muhammad SAW manusia paling mulia dan suri teladan umat manusia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW manusia paling mulia dan suri teladan umat manusia sepanjang zaman. Kedatangan Nabi Muhammad SAW membawa rahmat bagi semesta alam.

Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia dan mengajarkan tauhid serta meluruskan akidah. Mungkin karena itulah ada sebuah riwayat yang menyebutkan ketika Nabi Muhammad SAW lahir, separuh balkon istana kaum kafir runtuh, api yang disembah kaum kafir padam, dan terjadi berbagai peristiwa lainnya di bumi kaum yang melenceng dari ajaran tauhid.

Baca Juga

Nabi Muhammad dilahirkan di tengah keluarga Bani Hasyim di Makkah pada Senin pagi atau tanggal 9 Rabiul Awal permulaan tahun dari peristiwa gajah dan 40 tahun setelah kekuasaan Kisra Anusyirawan. Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 Masehi. 

Untuk diketahui, Kisra adalah sebutan untuk beberapa raja Persia. Dikutip dari Sirah Nabawiyah yang ditulis Syekh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri diterjemahkan Kathur Suhardi diterbitkan Pustaka Al-Kautsar, 2012. 

Hari kelahiran Rasulullah SAW tersebut berdasarkan hasil penelitian ulama terkenal bernama Muhammad Sulaiman Al-Manshurfuri dan peneliti astronomi Mahmud Basya.

Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa ibu Nabi Muhammad SAW berkata, "Setelah bayiku keluar, aku melihat ada cahaya yang keluar dari kemaluanku menyinari istana-istana di Syam."

Ahmad juga meriwayatkan dari Al-Arbadh bin Syariah yang isinya serupa dengan perkataan Ibnu Sa'ad.

Diriwayatkan bahwa ada beberapa bukti pendukung kerasulan bertepatan dengan saat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yaitu runtuhnya separuh balkon istana Kisra dan padamnya api yang biasanya disembah oleh orang-orang majusi. Juga terjadi runtuhnya beberapa gereja di sekitar Buhairah setelah gereja-gereja itu ambles ke tanah. Hal ini diriwayatkan Al-Baihaqi, meski tidak diakui Muhammad Al Ghazali.

Setelah Aminah (ibu Nabi Muhammad SAW) melahirkan, Aminah mengirim utusan ke tempat kakeknya Abdul Muthalib untuk menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran cucunya. Maka Abdul Muthalib datang dengan parasaan sukacita.

Kemudian Abdul Muthalib membawa Nabi Muhammad SAW ke dalam Kabah sambil berdoa kepada Allah SWT dan bersyukur kepada-Nya.

Abdul Muthalib memilih nama Muhammad bagi Nabi Muhammad SAW, nama ini belum pernah dikenal di kalangan Arab. Nabi Muhammad SAW dikhitan pada hari ketujuh seperti yang biasa dilakukan orang-orang Arab.

Wanita pertama yang menyusui Nabi Muhammad SAW setelah ibunya adalah Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab yang kebetulan sedang menyusui anaknya yang bernama Masruh yang sebelum itu wanita ini juga menyusui Hamzah bin Abdul Muthalib. Setelah itu Tsuwaibah menyusui Abu Salamah bin Abdul Asad Al Makhzumi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement