REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan bahwa kementeriannya terus berupaya mendorong penerapan credit scoring sebagai solusi untuk memperluas akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM.
Teten mengatakan dengan credit scoring, persyaratan tradisional seperti agunan yang selama ini menjadi kendala utama bagi UMKM dalam mengakses pembiayaan dapat dikurangi. Data alternatif seperti penggunaan listrik dan aktivitas telekomunikasi akan menjadi acuan dalam menilai kelayakan kredit UMKM.
“Memang innovative credit scoring ini tidak bisa diberlakukan wajib. Misalnya OJK menerapkan ini sebagai kewajiban kepada perbankan. Itu tidak bisa,” kata Teten di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
“Namun, kami fokus ke KUR karena KUR program pemerintah, sehingga akan semakin banyak UMKM terhubung ke perbankan,” katanya lagi.