Rabu 11 Sep 2024 17:28 WIB

DDII Kirim 137 Dai untuk Berdakwah ke Daerah Pedalaman

Ini merupakan kali kedua acara pelepasan guru ngaji atau dai DDII.

Dakwah/ilustrasi
Dakwah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bersama pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melepas keberangkatan 137 dai dan daiyah yang ditugaskan ke daerah pedalaman dan berbagai titik pengabdian, mulai dari Aceh hingga Papua. Keberangkatan seratus lebih dai itu dilepas secara resmi di Gedung Nusantara V MPR/DPR RI, Selasa (10/8/2024).

Ini merupakan kali kedua acara pelepasan guru ngaji atau dai muda Dewan Dakwah dilaksanakan di Gedung MPR/DPR RI. Hadir Wakil Ketua MPR RI, Muhammad Hidayat Nur Wahid beserta pimpinan Dewan Dakwah, para mitra pendukung dakwah, dan publik figur.

 

“Alhamdulillah acara pelepasan dai alumni STID M. Natsir 2024 berjalan dengan lancar. Sebanyak 137 dai dan daiyah diberangkatkan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung program ini,” ujar Rektor STID M. Natsir, Ustadz Dwi Budiman dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (11/9/2024). 

 

Acara pelepasan dai ini juga dihadiri wakil ketua Dewan Dakwah, wakil ketua MPR RI, mitra pendukung dakwah, hingga motivasi dari Koh Dennis Lim. Para dai itu diberangkatkan secara simbolis dengan pengalungan syal kepada enam perwakilan dai atau guru ngaji.

 

“Sejak awal didirikannya pada 1967, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia fokus pada salah satunya adalah pengawalan akidah umat. Ini penting sekali agar umat di pedalaman dan daerah terpencil ini (bisa) dibina, sebagaimana dipelopori oleh Mohammad Natsir,” kata Sekretaris Umum DDII, Ustadz Avid Solihin. 

 

Wakil ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid turut memberikan nasihat kepada para dai yang akan dilepas. Ia mengungkapkan pentingnya peran guru ngaji sebagai penyelamat bangsa Indonesia dari darurat moral.

 

“Tiga tahun berturut-turut, Indonesia darurat pornografi anak. Indonesia darurat judi online, darurat moral. Nah, agar kedaruratan ini bisa teratasi adalah dengan adanya peran para guru ngaji ini, lembaga dakwah, Dewan Dakwah, para donatur, dan kami dari DPR/MPR siap membersamai. Di sini peran guru ngaji sangat dipentingkan,” jelas dia.

 

Sementara itu, pendakwah muda yang populer di kalangan milenial, Koh Dennis Lim memberikan apresiasi serta motivasi untuk para dai dan guru ngaji yang akan berperan dalam pembangunan negeri ini. 

 

"Luruskan niat kita. Tidak ada sejarahnya peradaban lahir dari orang-orang yang terpaksa. Apapun metode dan caranya kita niatkan karena Allah Ta'ala,” ujar Koh Dennis Lim.

 

Untuk diketahui, setiap tahunnya Dewan Dakwah selalu mengirim para dai atau guru ngaji terbaik dengan visi membangun umat dan dakwah Islam dari pedalaman penjuru negeri. Para dai ini merupakan lulusan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir (STID M. Natsir) yang telah menempuh pendidikan S1 selama empat tahun dan telah diwisuda pada Selasa (20/8/2024) lalu di Aula Masjid Al-Furqan Dewan Dakwah Pusat.

 

Program dan kegiatan pengiriman dan kaderisasi guru ngaji ini mendapat apresiasi dari berbagai mitra pendukung dakwah. Mereka sangat bangga bisa berpartisipasi bersama Laznas Dewan Dakwah dalam upaya membangun umat dan bangsa ini dari pembinaan anak-anak dan masyarakat di daerah serta berbagai program kebaikan lainnya.

 

Laznas Dewan Dakwah terus mengajak dan membuka kesempatan kepada masyarakat dan berbagai pihak turut berkolaborasi mendukung program pengiriman dai muda atau guru ngaji ke pedalaman. Kolaborasi dan dukungan ini sangat penting diharapkan demi suksesnya pogram dakwah, pembinaan, dan pemberdayaan umat untuk membangun bangsa.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement