REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel memberi tawaran pemimpin Hamas Yahya Sinwar keluar dan dibebaskan dari Gaza dengan imbalan pembebasan sandera yang ditawan serta penyerahan kendali atas Jalur Gaza. Demikian disampaikan seorang pejabat senior Israel.
"Saya siap memberikan jalan yang aman bagi Sinwar, keluarganya, siapa pun yang ingin bergabung dengannya," kata utusan Israel untuk urusan sandera, Gal Hirsch, dalam sebuah wawancara pada hari Selasa di biro Bloomberg News Washington.
"Kami ingin para sandera kembali. Kami ingin demiliterisasi, deradikalisasi tentu saja — sebuah sistem baru yang akan mengelola Gaza."
Hirsch mengatakan kembali bahwa Israel juga bersedia membebaskan tahanan yang ditawannya sebagai bagian dari kesepakatan apa pun.
Hirsch menggambarkan tawaran tersebut sebagai bagian dari upaya untuk menghasilkan solusi baru karena prospek gencatan senjata tampak semakin suram.
AS, Qatar, dan Mesir berupaya untuk mengajukan proposal gencatan senjata baru kepada Israel, tetapi Hirsch mengeklaim Hamas sejauh ini berusaha mendikte persyaratan daripada bernegosiasi.
Tidak jelas apakah Hamas akan menerima proposal agar Sinwar meninggalkan Gaza, terutama mengingat sejarah operasi Israel yang menargetkan para operator di luar negeri.