REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi di wilayah pesisir utara dan barat Aceh. Mengingat wilayah ini telah memasuki masa transisi musim, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I SIM, Nasrol Aidil, mengimbau masyarakat di wilayah pesisir utara dan barat Aceh untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi sehubungan telah memasuki transisi musim hujan. “Sekarang kita memasuki masa transisi ke musim hujan. Ini periode kedua transisi, sebelumnya kita mengalami transisi ke musim kering pada Mei dan April,” kata Nasrol Aidil, di Banda Aceh, Rabu (11/9/2024).
Ia mengatakan, transisi yang berlangsung dari September hingga Oktober ini meningkatkan potensi cuaca ekstrem, seperti petir dan angin kencang, terutama di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Aceh Barat. "Wilayah pesisir utara dan selatan, serta lereng-lereng pegunungan juga memiliki potensi angin kencang," ujarnya.
Untuk itu, dirinya mengingatkan masyarakat agar lebih waspada, khususnya pada sore hingga malam hari ketika awan hitam mulai terlihat karena dapat memicu angin kencang. Masyarakat juga diminta dapat memperbarui informasi cuaca, gempa, dan iklim dari sumber terpercaya, serta menghindari berita hoaks.