Kamis 12 Sep 2024 06:26 WIB

24 Jam Terakhir, Israel Lakukan Empat Pembantaian di Gaza, 64 Warga Syahid

Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan.

Seorang pria Palestina memeluk jenazah anak lelaki yang syahid akibat kamp pengungsian dibom serangan udara Israel. Pada Sabtu, IDF melancarkan serangan udara atas kamp pengungsian Sekolah Amr bin Al-As di Gaza Utara.
Foto: dok instagram palestine.pixel
Seorang pria Palestina memeluk jenazah anak lelaki yang syahid akibat kamp pengungsian dibom serangan udara Israel. Pada Sabtu, IDF melancarkan serangan udara atas kamp pengungsian Sekolah Amr bin Al-As di Gaza Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tentara penjajah Israel kembali melakukan empat pembantaian terhadap keluarga-keluarga di jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, sebanyak 64 korban syahid sementara 104 lainnya luka-luka di rumah sakit selama 24 jam terakhir. 

Hal tersebut terungkap dalam laporan statistik harian per Rabu (11/9/2024) tentang jumlah korban syahid dan terluka akibat agresi Israel yang telah memasuki hari ke-341 di jalur Gaza.

Baca Juga

 

"Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, dan ambulans serta kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka,"ungkap laporan tersebut yang disampaikan kepada Republika di Jakarta.

Kementerian Kesehatan juga mengungkap, jumlah korban tewas akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 41.084 orang syahid dan 95.029 orang luka-luka sejak tanggal 7 Oktober.

"Kami menghimbau kepada keluarga para syuhada dan korban hilang akibat perang di Gaza untuk melengkapi data-data mereka dengan mendaftarkan diri melalui link terlampir, untuk melengkapi data-data melalui catatan Kementerian Kesehatan,"tambah Kementerian Kesehatan Palestina.

Sementara itu, tim medis berhasil memvaksinasi 105.909 anak dalam waktu dua hari sejak dimulainya kampanye vaksinasi polio darurat di Gaza dan Gubernuran Utara

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement