Kamis 12 Sep 2024 09:32 WIB

Genosida Israel Gunakan F-35, PM Inggris Tetap Fasilitasi Komponennya untuk IDF

Israel mengebom kawasan padat penduduk Gaza dengan pesawat F-35.

Red: A.Syalaby Ichsan
Perdana Menteri Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer tiba di 10 Downing Street, London, Jumat (5/7/2024).
Foto: James Manning/PA via AP
Perdana Menteri Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer tiba di 10 Downing Street, London, Jumat (5/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM — Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menolak seruan untuk membatasi penjualan senjata ke Israel, dengan alasan negaranya mematuhi hukum internasional.

Dalam sidang parlemen pada Rabu, anggota parlemen Partai Nasional Skotlandia Brendan O'Hara menyoroti kejahatan Israel yang menjatuhkan bom seberat 907 kilogram di daerah sipil yang padat penduduk di Gaza."Tidak dapat disangkal bahwa Israel telah menggunakan F-35 untuk melakukan hal itu," kata O'Hara.

Baca Juga

"Namun, pemerintah memilih untuk mengecualikan komponen F-35 dari penangguhan lisensi senjata padahal yang harus dilakukan hanya mengatakan bahwa Israel tidak dapat menjadi pengguna akhir jika komponen buatan Inggris disertakan," ujarnya, menambahkan.

Menanggapi pertanyaan O'Hara, Starmer bersikeras bahwa pemerintahnya mematuhi hukum internasional.“Kami telah mengemukakan alasan kami, dan saya pikir semua anggota parlemen yang berpikiran adil akan mendukung keputusan yang telah kami ambil. Hal terpenting sekarang adalah kita memberlakukan gencatan senjata,” kata Starmer.