Kamis 12 Sep 2024 09:55 WIB

BNI Mengangkasa di Australia: Lebih dari Jembatan Ekonomi

Saat ini Indonesia dan Australia merupakan mitra strategis komprehensif.

Pemandangan ikonik di Sydney, Australia. BNI resmi membuka kantor perwakilan di Sydney pada 5 September 2024 lalu.
Foto: Dok Republika
Pemandangan ikonik di Sydney, Australia. BNI resmi membuka kantor perwakilan di Sydney pada 5 September 2024 lalu.

Oleh : Elba Damhuri, Pemimpin Redaksi Republika

REPUBLIKA.CO.ID, Dunia saat ini masih dibayangi melambatnya aktivitas perekonomian global, ketatnya industri keuangan, dan panasnya konflik geopolitik di sejumlah kawasan. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2024 ada di angka 5 persen dengan tekanan cukup kuat dari tingginya suku bunga bank --yang saat ini diperkirakan perlahan mulai mereda.

Forum Ekonomi Dunia (WEF/World Economic Forum) dalam salah satu laporannya pada awal 2024 ini menyebutkan: 'Banyak celah terbuka dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi global'. Sejumlah ekonom memberikan pandangan atas situasi terkini dengan menawarkan sejumlah solusi termasuk yang terjadi di industri perbankan, baik pada level global maupun nasional.

Baca Juga

Celah ini yang dibaca Bank BNI. Pada 5 September 2024 lalu, BNI resmi mengangkasa di Australia dengan membuka kantor perwakilan (representative office) di Sydney. Pembukaan kantor perwakilan BNI Sydney ini menandai kehadiran bank Indonesia pertama di negeri Kanguru. Australia menjadi negara kedelapan dibukanya kantor BNI setelah Singapura, Hongkong, Korea, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.

Mengapa Australia menjadi pilihan BNI? Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury yang hadir dalam pembukaan kantor BNI di Sydney mengatakan BNI Sydney akan memfasilitasi peningkatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia.

Apalagi, saat ini Indonesia dan Australia merupakan mitra strategis komprehensif, baik dalam bidang perdagangan maupun investasi, khususnya di sektor-sektor strategis. Pahala meyakini kehadiran BNI di Sydney semakin memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia.

Pada 2023, investasi Australia di Indonesia mencapai 1,27 miliar dolar AS dan investasi Indonesia di Australia total 2,22 miliar dolar AS. Investasi langsung Australia tumbuh 4,0 persen atau setara dengan 545,2 juta dolar AS, dengan investasi proyek meningkat lebih dari 200 persen.

Bagi Australia, Indonesia merupakan mitra dagang dua arah terbesar ke-13 berdasarkan nilai, yakni 26,2 miliar dolar AS dan pasar ekspor terbesar ke-9 dengan nilai 15,7 miliar dolar AS. Indonesia menyebut Australia sebagai pasar yang sedang berkembang buat Indonesia yang berarti peluang untuk masuk masih sangat besar.

Jadi, tujuan utama dari pembukaan kantor ini adalah untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia dan menyediakan layanan perbankan bagi diaspora Indonesia di Australia, khususnya di Sydney. 

Ada beberapa alasan Sydney dipilih sebagai lokasi kantor perwakilan BNI. Pertama, Sydney merupakan pusat keuangan Asia-Pasifik, yang memungkinkan BNI memperluas jangkauannya ke pasar keuangan global.

Kedua, Sydney menjadi pusat bisnis dan ekonomi. Dirut BNI Royke Tumilar mengatakan sebagai pusat bisnis dan ekonomi di Australia, Sydney menawarkan banyak peluang kerja sama bisnis dan investasi.

Ketiga, diaspora Indonesia yang besar. Sekitar 42 persen dari diaspora Indonesia di Australia tinggal di Sydney dan menciptakan permintaan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Ada hampir 90 ribu diaspora Indonesia di seluruh Australia dan hampir separuhnya tinggal di Sydney. Diaspora ini memiliki keragaman profesi, usaha, dan investasi.

Mereka bisa menjadi duta-duta budaya, pariwisata, hingga keanekaragaman Indonesia. Diaspora-diaspora ini juga terus membangun bisnis dan perdagangan di Australia yang membutuhkan sokongan kuat perbankan nasional.

Keempat, Australia menawarkan peluang pasar baru yang belum dijelajahi oleh BNI, mendukung rencana ekspansi bank Himbara ini.  Kantor perwakilan BNI di Sydney akan berfungsi sebagai pusat informasi bagi pengusaha Indonesia dan Australia yang ingin menjajaki peluang bisnis baru. 

Selain itu, BNI dapat memberikan advisory terkait investasi antara kedua negara dengan menyediakan informasi pasar dan memperkenalkan investor potensial.

Seperti kata Dirut BNI saat peluncuran BNI Sydney, sebagai bank milik negara, BNI memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya memberikan layanan perbankan terbaik bagi masyarakat, tetapi juga berperan aktif dalam memfasilitasi hubungan perdagangan, investasi, dan ekonomi antara Indonesia dan mitra-mitra globalnya.

“Kami berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada nasabah internasional, memfasilitasi perdagangan dan investasi, serta mendukung komunitas bisnis Indonesia di Australia dan pengusaha Australia yang ingin berbisnis di Indonesia,” kata Royke.

Dengan adanya kenaikan perdagangan dan investasi Indonesia-Australia posisi BNI menjadi penting untuk memfasilitasi kelancaran semua kebutuhan keuangan semua pihak yang terlibat. BNI pun bisa memainkan peran menduniakan produk-produk Indonesia di seluruh Australia, bahkan ke negara-negara sekitar Negeri Kanguru itu.

Hal ini diperkuat dengan adanya perjanjian perdagangan Indonesia-Australia yakni Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (FTA), dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement