Kamis 12 Sep 2024 19:00 WIB

Pengunjuk Rasa Desak Inggris Hentikan Penjualan Senjata ke Israel

Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina.

Red: Erdy Nasrul
Orang-orang mengambil bagian dalam protes yang menyerukan kesepakatan senjata untuk segera pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza di Tel Aviv, Israel, Ahad, 1 September 2024.
Foto: .AP Photo/Ariel Schalit
Orang-orang mengambil bagian dalam protes yang menyerukan kesepakatan senjata untuk segera pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza di Tel Aviv, Israel, Ahad, 1 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah aksi pro-Palestina di ibukota Inggris pada Rabu (11/9) memprotes serangan Israel yang tanpa jeda dan meluluhlantakkan Gaza serta menyeru pemerintah negara tersebut agar berhenti menjual senjata kepada Israel.

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan kantor perdana menteri di Downing Street sambil membawa bendera Palestina dan meneriakkan "hentikan genosida, pembantaian."

Baca Juga

Aksi itu menuntut pemerintah Inggris agar segera "berhenti mempersenjatai Israel" setelah serangan udara terbaru Israel menghajar sebuah tenda di kamp al-Mawasi, Khan Younis, yang dinyatakan sebagai "zona aman kemanusiaan" di selatan Gaza.

Dalam serangan udara pada Selasa (10/9) itu setidaknya 40 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.